Pages

Saturday, July 4, 2015

aku dan Emosiku

banyak orang berkata bahwa emosi mampu mengalahkan logika. aku percaya itu. ya! aku sangat percaya.
bagaimana tidak? karena aku termasuk perempuan yang tidak mampu mengontrol ucapan, dan perbuatan ketika emosi sedang menyapa.

entah kenapa, berkali-kali aku mengucap istigfar pun tumpukan sesak dalam dada masih ada dan terkadang memang memaksaku untuk meluapkannya.

ya. inilah aku, perempuan yang sehari-hari hidup dengan pembawaan suka `guyon` mampu menjadi `singa` ketika benar-benar emosi.



aku jarang marah memang, tetapi sekali marah emosi ini susah dikendalikan. tak jarang hal-hal kecil bisa menjadi besar karna sifat buruk ku ini.

contoh simple adalah : tiada yang dapat menggantikan kasih sayangku kepada orangtua, adik dan pasangan hidupku. aku akan menjadi sangat marah dan tidal terkontrol ketika sebentar saja aku tidak mendapat kabar berita dari mereka.

hmmm.. susah memang. apalagi adikku termasuk tipe yang cuek, sangat berbanding terbalik dengan aku yang supeeeer care√

inilah yang membuat kita sering bergesekan.
aku menginginkan dia selalu memberi kabar berita kemanapun dan dimanapun dia berada.
tapi untuknya?
selama dia merasa dia baik2 saja, jangan berharap mendapat kabar darinya.

biki uring-uringan kan?itulah sebabnya dia sering aku caci maki, kapanpu. kondisinya.

dan entah untuk keberapa ratus kalinya aku mengatakan kepadanya bahwa `aku begini karena aku sayang dan khawatir! jd please kasih kabar. jangan keterlaluan jadi orang`


yah minimal ketikanku ini mengurangi emosi yang saat ini berada dalam dadaku. 

Dear adikku tersayang.
tolong sadarlah, belajarlah menghargai keluargamu dengan memberikan update kabar tentang keberadaanmu. sebelum pada akhirnya km menyesal tak lagi mampu mengirimkan kabar kepada mereka (seberapa besar inginmu). 
dari aku yang saat ini berada ratusan KIkilometer dari mu, semoga Allah SWT selalu menjagamu.aamiin`

No comments:

Post a Comment