Pages

Saturday, July 25, 2015

Cinta tak mudah berganti..

Cinta tak mudah berganti..
Tak mudah berganti jadi benci...

dua buah baris lirik dari Tangga menemaniku di pagi ini, membawaku kembali ke bawah alam sadar bahwa cinta yang nyata memang tak mudah berganti.. Sangat tak mudah.. seberapa besarpun kalian ingin merubahnya, yang ada hanya rasa tersakiti .

Tuesday, July 14, 2015

Jika Aku Bangsat. Apa Pedulimu?

Jika aku bangsat, lalu apa pedulimu? Engkau bukanlah orang yang memiliki hak atas diriku, bahkan untuk sekedar menyapa pun kau tidak memiliki hak.

Jika aku hancur karena langkah yang aku ambil, apa pedulimu? engkau bukanlah pria yang memiliki kewajiban untuk membersihkan segala kekacauan yang telah aku buat..

Jika memang kali ini aku musnah bahkan mungkin pada akhirnya menghilang karena keputusanku, apa hakmu mencariku? Engkau bukanlah lelaki hebat dan tangguh yang mampu menjadi berbagai macam sosok yang aku butuhkan.

Engkau bukanlah kesatria yang mampu membawa sekian juta beban hidup dalam setiap langkahmu.

Bahkan jika memang semesta mengirimmu untukku, dengan penuh keyakinan aku akan menolakmu..

Dia, Dia yang telah menemaniku sekian ribu jam saja belum mampu memahami, mengerti dan mengendalikan jiwaku.
Bagaimana dengan kamu? Bahkan untuk mengeja namamu pun aku enggan.

Jangan memaksakan diri untuk hadir dalam hariku, karena dengan kesadaranku aku akan berpaling dan pergi darimu tanpa mampu kau hentikan.

Jika aku mampu memahami dan mengerti isi hati serta jiwaku, tidak mungkin saat ini aku terduduk di sini. Di sudut mati sebuah kota yang banyak orang bilang inilah Ibu Kota.

Dalam diam, aku tidak benar-benar memahami arti cinta. Yang aku tahu adalah aku hanya ingin bahagia... Tertawa lepas bebas tanpa memperdulikan siapapun yang terluka akan sikapku.

Jika memang aku bangsat...Cukup biarkan saja diriku berlalu dengan ego yang aku miliki..

SMP Negeri 13 Surakarta

Tuhan menghadirkan orang yang salah dalam hidup kita bukan berarti Tuhan menyuruh kita untuk melakukan kesalahan.. namun Tuhan menghadirkan mereka supaya kita tahu bahwa terkadang dalam hidup terdapat sisi lain yang berbeda dari pemikiran kita.

aku kembali terduduk di ayunan ini, ayunan yang telah lebih dari 15 tahun aku tinggalkan. tanganku menggenggam tiang penyangga dudukan. "masih dingin" , rasa yang selalu aku temukan setiap kali aku menyentuhnya. rasa dingin yang mampu membawaku kembali kedalam jutaan kenangan.
disini aku menjadi siapa diriku sendiri, bergumul dengan segala pikiran yang aku rasa tak ada yang mampu memahami selain diriku sendiri.aku menjadi raja di setiap lika liku pikiran dan hidupku.

sedikit tapi pasti tubuhku bergerak perlahan, mendorong kedepan dan kebelakang agar ayunan tua ku bergerak. kurasakan hembusan angin yang tak kalah dinginnya menyapu pipiku..
15 tahun yang lalu aku mengenalmu disini, Oktober 2001. Kau melihatku dan tersenyum begitu manisnya kepadaku, perlahan tapi pasti kaki mu melangkah menuju tempatku duduk.
Kau menyapaku...
"Hai" (sapamu kala itu) dan aku membalas dengan kata yang sama sembari tersenyum kepadamu "Hai"
"Namamu siapa?" lanjutmu sambil tanpa sungkan kau ulurkan tanganmu agar aku mampu menjabatnya
"..." aku menyebutkan namaku. entah karena memang saat itu hanya kita berdua yang ada di situ, kita menjadi dekat satu sama lain.. mengomentari apapun yang ada di tempat itu. tanpa canggung kita tertawa terbahak untuk hal-hal konyol yang terjadi.

waktu berlalu begitu cepat, tanpa kita yang mengatur aku dan kamu berada pada satu sekolahan yang sama. sekolah menengah pertama yang mengajarkan kita pelajaran Bahasa Inggris. hahaha terdengar lucu memang, karena pada jamanku pelajaran Bahasa Inggris memang baru di ajarkan pada sekolah menengah pertama.

kau duduk di sampingku, dan kita kembali tertawa.  Entah setan apa yang ada di otak kita hingga tiga tahun kita mampu melewatinya bersama, susah senang sedih bahkan kekonyolan-kekonyolan yang terjadi tidak membuat kita tercerai berai dari kata persahabatan.

teringat aku ketika kala itu engkau tanpa sengaja menginjak pecahan kaca, membuat bekas sayatan di kakimu. kau acting seolah-olah sayatan itu bukanlah luka yang berarti.. kau terus berjalan dan bercanda, hingga akhirnya bel ujian pun di mulai. karena abjad nama kita yang berdekatan, kau duduk selang satu kursi di hadapanku.  seperti biasa kepalamu dan kepalamu tak pernah berhenti tengok depan belakang hahaha..

aku ingat kau menengok kebelakang untuk mengatakan bahwa kau tak bisa menahannya . (yang ada dalam pikiranku kala itu adalah kau tak kuat menghadapi soal-soal ujian yang berat.hehe). namun ternyata aku salah, sejenak kemudian kau jatuh tersungkur di samping meja. kau pingsan.
luka di kakimu membuat tubuhmu panas dingin karena infeksi. Entah kenapa kala itu aku berteriak dan menangis takut terjadi apa - apa denganmu.

Yah.. sepenggal kisah yang sampai saat ini masih membekas erat di otakku, tanpa ada yang mampu menghapusnya.

Happy Eid Mubarrak

Tiada ucapan terindah yang dapat aku panjatkan selain beribu syukur kepada ALLAH Ta'ala atas nafas yang sampai detik ini masih ada dalam rongga dadaku , atas detak jantung yang masih aku dengarkan secara lembut tetapi pasti dan atas segala kehidupan yang masih dapat aku nikmati

atas hari yang saat ini kami anggap hari kemenangan, tiada yang dapat memahami selain pribadi masing-masing tentang arti kemenangan.

Maafkan

Sesaat aku terdiam..entah kenapa setelah hampir 5 tahun kita tak bertemu hari ini kau muncul di hadapanku..
sesaat tapi pasti tatapanku kosong melihat ragamu..
ya aku melihatmu...

apakah aku bahagia? tidak.
apakah aku bersyukur? tidak.

Aku Membuaimu...


Aku membuaimu seperti kaummu membuaiku
Aku mengikuti arah permainanmu seperti kaummu berjalan dalam lingkar putaranmu
dan Aku ingin menjatuhkanmu seperti kaummu pernah menjatuhkanku

TUHAN tak pernah tertidur karena TUHAN tak pernah tak adil. . .

Dalam hariku, aku meminta padaNYA berharap suatu saat aku mampu memberi hal terdalam pada kaummu tanpa melukai kaumku

Saturday, July 11, 2015

Aku Kinasih

"Benturkan saja kepala kosongmu itu pada tembok kokoh dibelakangmu.!! Aku bahagia bila setan2 kecil didalamnya mampu keluar dr sana." (makiku pada pria hina didepanku)

"kinasih.. Aku kangmasmu. Bukankah kau mencintaiku?" (ucap pria didepanku ini tanpa dosa)
Dia sibakkan rambut panjangnya, muka yang dahulu begitu aku puja,sekarang lebih mirip muka para pelaknat cinta

Saturday, July 4, 2015

aku dan Emosiku

banyak orang berkata bahwa emosi mampu mengalahkan logika. aku percaya itu. ya! aku sangat percaya.
bagaimana tidak? karena aku termasuk perempuan yang tidak mampu mengontrol ucapan, dan perbuatan ketika emosi sedang menyapa.

entah kenapa, berkali-kali aku mengucap istigfar pun tumpukan sesak dalam dada masih ada dan terkadang memang memaksaku untuk meluapkannya.

ya. inilah aku, perempuan yang sehari-hari hidup dengan pembawaan suka `guyon` mampu menjadi `singa` ketika benar-benar emosi.