Pages

Saturday, July 11, 2015

Aku Kinasih

"Benturkan saja kepala kosongmu itu pada tembok kokoh dibelakangmu.!! Aku bahagia bila setan2 kecil didalamnya mampu keluar dr sana." (makiku pada pria hina didepanku)

"kinasih.. Aku kangmasmu. Bukankah kau mencintaiku?" (ucap pria didepanku ini tanpa dosa)
Dia sibakkan rambut panjangnya, muka yang dahulu begitu aku puja,sekarang lebih mirip muka para pelaknat cinta


"aku bukan kinasihmu yang dulu,bukan kinasih yang mampu kau tipu manis dengan bibir tipismu itu" (teriakku lantang)

"dan aku bukan kinasih seperti kinasih-kinasihmu yang lain,yang dengan bodohnya memberikan kesucian cinta pada lelaki biadab macam engkau" (aku terus memaki, entah berapa juta makian,hinaan yang telah keluar dari mulutku untuk pria nista didepanku ini).

kulihat pria didepanku yang teramat sangat aku cintai waktu itu, bergerak perlahan mendekat kearahku..melangkahkan kakinya tepat kearah ak berdiri penuh murka
"aku hanya butuh pembuktian cinta darimu kinasih, bukankah engkau teramat sangat mencintaiku?" (ucap pria laknat itu lagi,sambil mempermainkan belati yang ada ditangannya)

Mataku menyapu seluruh ruangan,berharap ada belati lain yang dapat merobek tubuh pria laknat ini

"Asal engkau tau..Bahkan kau bunuh akupun tak akan mampu membuatku pertaruhkan kesucianku ini hanya demi cinta.Ingat itu.!!" (teriakku penuh amarah dan rasa benci karena terhina dalam
ruangan ini)

"sebentar lagi dia akan murka "(batinku kelu)

pria yang dari tadi berada didepanku berjalan mendekat dan semakin dekat. .
Aku bahkan bisa merasakan hembusan nafas gusarnya yang bertarung dengan nafsu amarahnya

****

Aku terdiam dan berusaha memutar ingatan dikepalaku. . entah apa yang merasuki otakku....
sekarang kudapati pria yang selama ini aku cintai telah rubuh kaku dikakiku dan belati itu masih tertancap pasti dalam tubuh hinanya

"aku bukan kinasihmu kangmas,tak kan kuberikan kesucian hati,tubuh dan cintaku padamu kecuali engkaulah suamiku" (bisikku pada mayat hina didepanku)
**AKULAH KINASIH**

No comments:

Post a Comment