Pages

Thursday, April 24, 2014

Penantian

Penantian, terlihat sangat jelas dari judul yang kali ini aku sematkan. karena memang iya. saat ini aku sedang menanti , menanti keturunan yang akan mewarisi darah penerusku dan suamiku.
pernikahan ku kali ini telah memasuki usia 24 bulan atau boleh kalian bilang dua tahun, dan sampai saat ini memang belum terdapat tanda - tanda kehamilan dalam rahimku. apakah aku sakit hati dan merasakan ketidak adilan dari ALLAH ?  Alhamdulillah tidak, tidak akan pernah terfikirkan oleh ku apabila aku sakit hati kepadaNYA. tidak pula terpikirkan kepadaku tentang keraguan kepadaNYA.
aku yakin ALLAH SWT memiliki rencana yang begitu indah untuk aku dan suamiku. toh sampai saat ini aku dan suami juga masih tetap berusaha. tidak hanya diam berpangku tangan dan menggerutu.

aku menikmati segala proses kehidupan dari hari ke hari, biarpun terkadang penantian ini terasa berat dan semakin berat tak kala melihat teman

Saturday, April 12, 2014

Tuan, Maaf...

Tuan..maaf saya sedikit bingung dan tidak mengerti dengan apa yang anda inginkan?? anda ingin dia menjadi penurut dalam kesehariannya.. lalu? kurang -penurut- apalagi jika dia yang selama ini :
 

1. selalu berusaha tidak membuat absensi merah (bahkan dengan berangkat 2jam lebih awal dari biasanya telah dia lakukan)
2. dia yang satu derajat dengan anda -pekerja- memiliki hak cuti yang sama dengan and
a, namun dia lebih memilih mengabaikan hak tersebut untuk menjadi -penurut- di mata anda
3. jika anda berkata risih dengan rengekan, ingatlah bahwa dia adalah orang yang tidak pernah merengek untuk membuat hidup anda suram dalam hari-hari kerja anda.
4. dia yang selalu berkata "iya" ketika anda bertitah "kerjakan"


kurang penurut apalagi Tuan?? ataukah dia harus meminum air bilasan kaki anda, untuk menjadikannya benar-benar penurut di mata anda??
Maaf Tuan, anda bukan ALLAH SWT yang harus dia sembah.

Tuan yang terhormat, saya mohon sisakan waktu senggang anda untuk sedikit membaca kitab yang kita yakini sama :

Allah SWT berfirman : “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra'/ 17 : 7) dan bahkan "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (QS. AL Baqarah : 185)