Pages

Tuesday, December 10, 2019

Tentang Rindu

Engkau sering berkata bahwa ketika aku terluka, Engkau pun merasakan rasa yang sama..
Susah bernafas, hingga terasa sesak batin menghimpit...
Engkau sering berkata bahwa ketika melihatku menangis, engkaupun merasakan hal yang sama..
Ada pedih merasuk dalam relung hati...

Apakah saat ini masih berlaku hal yang sama?
Jika iya, seharusnya saat ini batinmu pun sedang tersiksa seperti batinku yang begitu rapuh merindukan hadirmu, meski sebatas hanya mimpi dan khayal...

Jika dengan memimpikanmu mampu meredakan rasa rinduku ini, aku rela memohon kepadaNya untuk selalu mengirimkanmu dalam mimpiku...

Aku tak pernah malu untuk memohon kepadamu bila hal itu mampu membuatmu melihatku (lagi)
ataukah aku hanya perlu terdiam... menunggumu melihatku (tanpa paksaan)

Saturday, November 9, 2019

just let it..

 


Sementara - FLOAT
Sementara
Teduhlah, hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara
Ingat lagi mimpi
Juga janji-janji
Jangan kau ingkari lagi
Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Jangan henti disini
Sementara
Lupakanlah rindu
Sadarlah, hatiku
Hanya ada kau dan aku
Dan, sementara
Akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua
Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara







just let it....be a friend 2019

Sunday, July 21, 2019

Ingin Bersamamu

Aku ingin menjadi secangkir kopi yang engkau cari di pagi hari...

Aku ingin menjadi secangkir kopi, yang mampu menemani sepanjang siangmu...

Dan aku tetap ingin menjadi secangkir kopi, yang kau cari di kala senja dan malammu..

Singkatnya aku ingin menemani harimu dari pagi, siang, senja hingga malam sebelum kau terlelap..

-aku ingin bersamamu-

Friday, July 19, 2019

I.R.I

Bagiku tetap ada yang salah dengan caramu menikmati kopi...
Kau tau pasti bahwa mereka memang tercipta pahit namun tetap saja masih kau biarkan lidahmu untuk mengenalnya..

Untuknya kau bertahan, bahkan sesekali mengatakan sepahit apapun mereka tetaplah akan terasa manis ketika tahu cara menikmatinya..

Lalu bagaimana dengan aku?
Setiap kali aku menjadi manis, tak pernah sedikitpun kau melirikku bahkan menikmati diriku..
Haruskah aku menjadi pahit agar aku dipilih dan layak menjadi santapanmu..

Hei kau kopi... Aku begitu iri kepadamu, yang mampu menemani dia dari terbit fajar hingga datangnya senja...

Ada kamu dia merasa tenang...
Tanpamu dia bimbang dan merasa kurang..
Yang menyakitkan bagiku adalah dia memilih mencarimu daripada memikirkan aku yang lelah mencarinya..

Hei Kopi, jika menjadi pahit membuatnya bahagia sepertinya aku akan mengalah, bagaimana bisa aku menjadi pahit jika nanti aku merana karena melihatnya terluka..

Toh pada akhirnya aku tidak mampu menjadi pahit untuknya.

Sunday, July 14, 2019

Jangan...

Jika rasa sayang menjadi pengukur rindu..
Tak akan kubiarkan kau mengenalnya.

Karena dengan engkau berkata sayang, pada akhirnya nanti engkaupun akan berkata 'rindu'

Dan ketika saat itu tiba, niscaya aku akan rapuh..
Lelah fikiranku mencerna dan letih kakiku mencari celah, bagaimana cara agar aku mampu menemukanmu..

Aku ingin menggenggam tangan kasarmu kali ini. Sekedar tuk berkata `jangan rindu kepadaku'

Saturday, June 15, 2019

Genggam aku agar aku dapat menggenggam dunia

Jika dengan menghela nafas mampu meringankan apa yang sedang aku rasakan, sepertinya kali ini aku akan melakukannya ribuan kali.

Tidak ada yang mampu mengusik fikiran ku sebelumnya, hingga kali ini aku merasa terganggu dan mulai serius memikirkannya.

Kurang dari 10 menit yang lalu, aku menerima pertanyaan yang sungguh di luar tebakanku (Pertanyaan yang cukup enteng) namun membuatku tertahan hingga sampai dengan saat ini aku belum membalasnya.

Yaa. Seseorang menanyakan kepadaku, apakah dia sudah termasuk dalam kategori 'inner cyrcle' ku. Alias dia bertanya kepadaku apakah Dia telah menjadi bagian dari temanku. Hmm cukup mudah bukan? Namun kenapa aku begitu kesulitan memberikan jawaban?

Mengapa aku begitu sulit memberikan respond balasan, sedangkan bagi sejuta orang mungkin hal ini cukup mudah. Tidakkah seharusnya aku cukup enteng untuk sekedar berkata 'Yaiyala kamu temen aku, masa gitu aja nanya'
Atau bisa juga dengan menjawab 'Jelas doong, kan kita uda kenal lama'
Ya. Mungkin bagi sebagian orang, memberikan dua buah jawaban seperti itu adalah hal yang sangat mudah. Namun tidak bagiku.

Inner cyrcle adalah hal yang sangat special (menurutku) dimana kamu bisa atau tanpa segan menceritakan tentang hal-hal yang melekat pada dirimu yang dulu, sekarang atau masa nanti.
Inner cyrcle adalah hubungan dimana kamu bisa menjadi dirimu sendiri tanpa perlu polesan make up, bibir manis, sikap lembut.

Sunday, May 19, 2019

Alangkah Lucunya Hidup Ini

Ya. Kali ini aku memberikan judul tentang alangkah lucunya hidup ini, tak lain dan tak bukan adalah menuliskan tentang apa yang selama ini sering terjadi dalam kehidupan nyata.
Seperti yang saat ini aku lalui, entah kapan dimulainya aku lupa. Aku memiliki selisih paham dengan orang yang mengaku begitu mencintaiku (sama juga sebaliknya). Namun, di balik rasa cinta yang luar biasa terdapat jurang pemisah yang jika dari kita tidak memahami letaknya, akan berpotensi menghancurkan segala yang ada.
Perselisihan terjadi ketika kami lebih tepatnya kita membahas tentang cara pandang kehidupan, tentang proses pendewasaan dan pengendalian diri.

Wednesday, May 15, 2019

Se-temperamental Itukah? Iya Benar, seperti itu...


Hei..kenalkan, Aku Rezta. kali ini aku ingin berbagi dengan kalian mengenai hubunganku dengan kedua orang tuaku. Kenapa tiba-tiba aku ingin mengangkat cerita ini? hmm tak lain tak bukan adalah aku merasa terbawa perasaan dengan percakapan-percakapan rekan kerjaku tadi siang. Mereka menceritakan betapa hangat ayah dan ibu mereka kompak merawat. 

Ada rasa pedih dalam hati ketika mendengar mereka bercerita, bahkan ada satu rekan kerjaku (sebutlah namanya Esti, yang menceritakan bahwa ayah dia tidak pernah sekalipun memukul ataupun membentak), kemudian dilanjutkan dengan cerita dari (sebut saja Dhani yang juga menceritakan bahwa Ayahnya begitu menyayangi dia, bahkan ketika Ibu Dhani marah-marah atau mencubit, tidak jarang ayahnya yang akan turun tangan).

Aku menarik nafas panjang ketika mendengarkan itu, dengan sedikit reaksi yang agak kaget aku iseng menanyakan 
"Hei Dhani, apakah artinya kamu tidak pernah merasakan dipukul ayahmu sampai kuping kamu berdenging dan terasa budek?" dengan santainya Dhani menjawab "engga pernah"
Sungguh jawaban yang membuat aku terkejut, karena bagiku untuk tidak pernah merasakan pukulan orang tua adalah hal yang sangat istimewa.

Sesaat aku teringat tentang pertama kalinya aku dipukul ayahku, adalah ketika aku usia SD. Kala itu aku main ke rumah tetangga yang banyak orang bilang (itu rumah gila). Di rumah tetangga tersebut tinggal seorang nenek yang sering marah-marah tidak jelas, aku kesana karena nenek tersebut memiliki cucu laki-laki seumuranku.

Kembali memori melekat di kepala, Ayahku datang membawa gulungan koran dan badanku ditarik untuk di bawa pulang, sepanjang jalan beberapa kali ayah menyematkan gulungan koran tersebut ke badan.. yang teringat adalah rasa panas dan sisa lebam.

Bagaimana dengan Ibu ku? Ayah dan Ibuku memiliki karakter yang unik, mereka berdua sangat saling mencintai. Oleh karenanya beberapa kali aku merasa sangking cintanya terkadang Ayah tidak melakukan filter terhadap informasi yang Ibu ku sampaikan (Istilah kali ini mungkin Ayah sudah terkena gashlighting). Apa mau dikata jika memang itulah keadaannya.

Dibandingkan dengan ayah, Ibu lebih sering memukul (mungkin efek karena memiliki suami yang tidak pernah ada di rumah, dalam setahun ketemu hanya sekali alias bisa dihitung jari) bisa dibilang efeknya adalah adanya kejenuhan, emosi yang tertumpuk dan tidak ada tempat untuk berbagi. Jadi ketika aku "nakal" itulah tempat untuk melampiaskan kekesalannya (ini pemikiranku kala itu).
Aku sangat ingat sekali, ketika tidak bisa mengerjakan PR. Ibu dengan semangatnya menarik rambutku dan membenturkan kepalaku ke lemari (Apa yang terjadi? apakah kepalaku bocor? Oh tentu tidak. Kepalaku hanya benjol segedhe bola bekel. Yang perlu dikasihani adalah lemari, karena pintunya jebol. Hahaha)
Tidak hanya itu saja, aku masih sangat ingat ketika Ibu ku tahu bahwa pencapaian nilai akademisku di SMA sangat jauh dari kata memuaskan. Saat itu aku kelas 2 dan memang aku tidak pintar dalam hitung-hitungan.

Selama perjalanan pulang ke rumah, aku sudah mempersiapkan mental dengan apa yang terjadi. Awal masuk pintu rumah, beliau tidak ada tanda-tanda marah ataupun akan memukul. Aku melihat beliau melakukan pekerjaan hari-harinya, duduk di meja makan sambil sesekali mengupas bawang merah untuk digoreng.

Hingga hari menjelang malam, ketika aku duduk di ruang tv dan bercengkerama dengan adik semata wayangku. Tahu-tahu aku merasakan pukulan di kepala belakang, syock, kaget dan sempat reaksi ingin berdiri jika tidak mengingat itu adalah serangan yang biasa aku terima. "Ah iya, ini kan tendangan sayang dari emakku, Masa kamu lupa sih Ta? Uda jangan dilawan. terima aja" (kata hatiku kala itu)

Entah kenapa begitu tiba-tiba beliau menendang kepalaku dari belakang, bahkan lagi-lagi kepalaku kebentur lemari. Untung yang ini engga menyebabkan benjol (malu kali ah, uda SMA bawa-bawa bola bekel di kepala. Ya gak?). Tidak ada air mata kala itu, yang ada malah rasa benci dan kecewa.
Pecah sudah amarah beliau malam itu, katanya beliau malu memiliki anaknya bego seperti aku. Apa kata tetangga yang tahu? Apakah ini wujud didikan anak tanpa ayah? engga beraturan, engga ngerti pelajaran (dan masih banyak lagi).

Aku tidak melawan, karena aku tahu sekali psikologi Ibuku. Balik lagi, beliau bisa dianggap sebagai single parent yang apesnya ketika SMA aku satu sekolahan dengan tetangga dekat rumah dan saudara sepupu yang seumuran.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, badan lebam, kepala puyeng dan aku masih memikirkan bagaimana jika hasil nilai ujianku diketahui tetangga dan diketahui keluarga besar.
Mungkin banyak orang akan menilai aku adalah anak yang tidak tahu diuntung, menulis hal seperti ini. Padahal bukan itu yang ingin aku sampaikan, aku sangat menyayangi kedua orang tuaku. Dan aku sangat tahu, mereka pasti menyayangiku juga (sangat malahan).

Agar tidak kesepian ketika usia 8 tahun, aku meminta adik kepada orang tuaku. Kebetulan kala itu Ayahku masih ada di rumah (belum menjadi bang toyib seperti sekarang).
Ketika adikku lahir, aku sangat bahagia. Karena aku akan memiliki teman untuk berbagi entah suka dan duka (dan itulah yang terjadi sampai sekarang). Sempat aku berfikir (kala itu), Jika dengan aku memiliki adik mungkin mereka tidak lagi akan temperamental lagi. (dan Yipppi aku salah...)
Keseruan tetap masih berlanjut, kadang hal simple saja bisa membuat beliau naik pitam.
Aku lupa ditahun berapa kejadian ini terjadi, Ayahku yang sangat mencintai dunia tekhnologi memiliki satu DVD Player yang paling mahal dijamannya, yang tanpa aku sengaja tersenggol oleh lenganku dan terjatuh.

Ayah melihat kejadian itu, tidak ada hal yang bisa aku sampaikan selain kata maaf. Namun memori yang sampai saat ini melekat hanyalah satu. Ketika ayahku terlihat tanpa fikir Panjang langsung melayangkan kemplangan ke kepalaku yang kebetulan mengenai kuping kiriku, terasa panas dan langsung berdenging. Sesaat aku blo’on dan tidak tahu apa yang terjadi, yang aku lihat muka ayah memerah dengan mulut yang terlihat mengucapkan omelan (tetapi sayangnya aku tidak mendengar apa yang beliau ucapkan). What a funny memory 😊


 

Friday, May 10, 2019

[Kembali]

Ku lihat di matamu tak ada sedikitpun dendam ataupun amarah...
Yang terlihat hanyalah kekecewaan dan luka yang entah sampai kapan akan terus terbuka..

Saat ini, namaku tak lagi menjadi yang utama, ragaku bukan lagi yang kau rindukan...

Sejuta kata maaf tak akan sanggup membantu menutup lara. Jika ia telah datang, tak akan ada lagi harapan menjadikannya asa.

Bodoh adalah aku
Menjadi hina adalah pilihan yang aku ambil
Melepaskanmu yang begitu indah dan sempurna adalah mutlak ke-egoisanku..

Tuhan..kembali aku titipkan dia kepadaMu
Pulihkankah segala lara yang telah aku sematkan di hatinya...
Berikan kebahagiaan yang tak terhingga ketika kita tak lagi bersama..
Kuatkan segala apa yang saat ini dia rasa lemah..

Hanya kepadaMu semua menjadi nyata..
Aku merindunya dan akan tetap selalu merindunya..
Entah sampai kapan semua akan berakhir, namun ku percaya Tuhan bahwa kuasaMu-lah yang terindah..

Thursday, May 9, 2019

Mengapa Ada Perkenalan?

Ya, satu hal yang sering aku pertanyakan setiap kali dipertemukan dengan 'perpisahan'..
Apapun itu, aku akan selalu bertanya -Mengapa ada perkenalan?-
Mengapa orang sangat senang memiliki banyak teman dekat yang pada akhirnya satu-persatu akan berlalu...
Entah karena bertemu pasangan hidup masing-masing, entah karena perbedaan cara pandang, perbedaan prinsip atau bahkan datangnya ajal..

Wednesday, May 1, 2019

Suka dan Tidak Suka

Di dunia ini selalu ada dua sisi,

Seperti halnya ada hitam-putih, panjang-pendek, atas-bawah.
Begitu juga dengan sifat dasar manusia, kita memiliki sisi suka dan tidak suka.

Membahas tentang suka dan tidak suka, terkadang sering menjadi perdebatan yang tidak ada titik ujungnya. Karen semua orang memiliki takaran dan peng'iya'an masing-masing. Tinggal setinggi apa pemakluman untuk hal tersebut.

Sunday, February 10, 2019

Stupid Challenge

Stupid Challenge adalah ketika kalian merasa perlu melakukan sesuatu yang mungkin atau kadang 'menyiksa' hanya untuk membuktikan sesuatu.

Contoh:
STUPID CHALLENGE berkaitan dengan PERTAHANAN HATI
Ketika kalian datang ke suatu toko. Lalu menginginkan sebuah barang, saat itu kalian punya uang. Bukannya langsung membeli, namun dalam hati berkata

'Tahan, tahan, kalau dua hari lagi aku kesini dan jika barang ini masih ada. Berarti memang takdir mewajibkanku membelinya, kalau uda engga ada ya berarti engga jodoh'