Pages

Thursday, January 25, 2024

Suami? Sebagai (support) system, atau (penghancur) mental? v.3

Tema masih sama, tentang pertanyaan mayoritas perempuan terkait kehadiran sosok suami di dalam rumah tangga. 

Yang paling menarik aku baca saat ini adalah seputar keterlibatan seorang suami dalam pola pengasuhan anak.

Ada seorang istri bercerita tentang sikap suaminya dalam mengurus bayi, sangking minim keikutsertaan sang suami dalam merawat bayi (sang istri baru melahirkan kurang dari 8 bulan) dia mulai merasakan kalau membutuhkan bantuan psikologis karena merasa kewalahan dalam mengelola emosi-nya.

Wanita ini bercerita, bahwa suaminya tidak ikut serta dalam pengurusan newborn (bergadang, memberikan susu setiap dua jam sekali, mengganti popok, memandikan, menimang-nimang,

'Termakan' Ucapan

Ya. Banyak dari kita ketika dihadapkan dengan amarah, mulut akan sekenanya berucap dan tidak banyak pula orang mengingatkan bahwa hati -hati dalam berucap, takut malaikat lewat.

Sepertinya istilah tersebut berlaku di aku yang beberapa kali, bahkan sering (kejadian) dengan segala ucapanku (mayoritas negatif) 😫


1. Ketika masih di bangku SMA aku pernah berucap bahwa 'enak kali ya kalau punya kampung halaman, mudik mulu' (ini terucap ketika setiap tahun melihat berita lalu lintas mudik, notabene aku yang lahir ceprot dan gede di kota S otomatis tidak pernah merasakan moment mudik)

Saturday, January 20, 2024

Suami? Sebagai (support) system, atau (penghancur) mental? v.2

Masih dalam edisi tentang suami.

Suami? Sebagai (support) system, atau (penghancur) mental?

Ada thread lain yang menceritakan bahwa sang istri mengeluhkan sikap sang suami selama proses kehamilan sampai dengan melahirkan.

Sang istri bercerita, ketika hamil beliau mengatakan kepada suaminya bahwa tulang ekor atau punggungnya terasa nyeri, apakah itu normal atau tidak? bahkan pada trimester pertama, sang istri tidak bisa makan dengan tenang karena rasa mual yang menyiksa.

Suami? Sebagai (support) system, atau (penghancur) mental?

Ketika tanpa sengaja, mata membaca sebuah thread yang mempertanyakan posisi suami dalam rumah tangga.

Apakah suami sebagai (support) system, ataukah malah menjadi (penghancur) mental?
Dua posisi peran yang sangat berbeda makna beserta hasil akhirnya.

Ada seorang istri bercerita bahwa dia pernah melontarkan pertanyaan terhadap suaminya. 
"Kalau seorang ibu dalam fase menyusui, apakah semua nutrisi makanan yang ibu cerna lari ke Asi? klo gitu si Ibu tidak memperoleh nutrisi atau gizi dari makanan yang dia makankah?"

lalu dengan entengnya sang suami memberikan jawaban bahwa 
"Pemikiran istrinya adalah pemikiran yang bodoh, termakan oleh stigma yang ada di

Wednesday, January 3, 2024

Manipulatif part II

Hayolooo... engga nyangka diem-diem ada yang baca coretan aku ya  Hahaha.

Jadi ceritanya setelah 2 hari sejak tulisan terakhir aku posting, ada beberapa rekan yang kirim pesan.

Dua diantaranya mengatakan bahwa, sifat manipulatif seseorang tidak bisa benar-benar dikatakan valid kalau kita tidak langsung bersinggungan dengan mereka.


Eits.. jangan salah. Gini-gini aku juga pernah ngerasain (sebutlah menjadi korban) keganasan sifat doi ya.

Tuesday, January 2, 2024

Apakah Anda Mempunyai Kenalan Orang Manipulatif?

Sukak sekali dengan pertanyaan ini. Apalagi kalau ditambahkan dengan pertanyaan.

'Adakah orang manipulatif di dunia ini?'

Jawabannya jelas ada dong. Dan jika ditanya apakah aku memiliki kenalan dengan karakter demikian? ya Jelas.

Aku menyebutnya si Anjink, kenapa? karena sifat manipulatif dia-lah yang membuat mulutnya selalu gong-gong ke sana ke mari. Hanya untuk mencari dukungan.