Pages

Thursday, August 12, 2010

sepenggal pengakuan hati..untuk [dia]

malam semakin larut .. bahkan begitu sunyi terasa di tempatku kali ini, ya sunyi.
aku tinggal di daerah yang jauh dari pusat kota, masih bisa dikatakan masuk kedalam wilayah pedesaan..suasana sepi dan sunyi tidak hanya aku temukan di malam hari , terkadang siang hari pun di tempat yang sama aku selalu merasakan ini..bila hujan tiba suasana tidak sekedar sunyi dan sepi, kalian akan mendapatkan bonus sedikit iringan bunyi katak saling beradu untuk bernyanyi sedang ketika kemarau tiba, iringan katak akan digantikan dengan iringan paduan suara jangkrik.. krik krik krik..(really naturally)


aku bangga terlahir di pedesaan, jauh dari pusat kota apalagi ibu kota..
dalam hari-hariku, aku tidak perlu bersusah payah mengatur waktu untuk menghindari kemacetan..aku tidak perlu repot-repot memikirkan jalan mana yang harus di pilih agar sesegera mungkin bisa sampai tempat tujuan.. (tidaklah perlu aku memahami apa makna dari jalan tikus)..hihihi

di kota ku ini (akh..salah..desa) ya di desa tempat tinggalku ini, alur jalanan masih membentuk kotak.. belok kiri,belok kiri dan belok kiri akan kembali ke tempat awal dimana kita berangkat.. atau sebaliknya belok kanan,belok kanan dan belok kanan lagi. hasilnya akan tetap sama (kembali ketempat awal kita berangkat). tidak seperti jalanan di ibu kota sana, jalanan ayng sudah tidak lagi berbentuk kotak.. belok kiri, belok kiri lagi.. (hilang,nyasar atau malah nyungsep) bukannya kembali ketempat awal kita berangkat... hahaha(aku tertawa geli sendiri)

malam yang sepi membuatku berfikiran konyol, membayangkan aku seorang gadis desa yang memiliki keinginan begitu sederhana.. pergi ke jakarta dengan model backpacker/ngegelandang untuk sekedar melihat monas dan berfoto di depannya (simple tetapi begitu aku idamkan)
jakarta.. ya jakarta.. ibu kota yang selama ini tidak asing di telingaku bahkan akhir-akhir ini, semakin tidak asing lagi... sejak beberapa bulan yang lalu aku semakin tertarik untuk mewujudkan keinginanku yang sudah bersemayam didalam pikiranku dari jaman aku sltp (ketika jaman telpon koin masih berjaya) dahulu aku begitu membayangkan betapa indahnya suasana ibu kota dimalam hari (ini yang aku lihat ditelevisi) dengan jutaan sinar lampu warna-warni, gedung-gedung tinggi yang menjulang dan orang-orang yang ke sana-kesini dengan tujuan masing-masing... bukan berarti aku belum pernah menginjakkan kaki ku di ibu kota, sempat aku beberapa kali kesana untuk menemani ayah mengurus sesuatu.. tapi untuk mewujudkan keinginanku melihat monas? (belum)

entah mengapa ketika aku menulis ini, aku malah memikirkan sosok lain yang ada di ibu kota sana... seseorang yang dahulu aku anggap angin lalu tapi merasa begitu hampa tak kala dia dengan seenaknya memutuskan diri untuk menghilang.. (dasar gadis desa,apa yang dulu ada difikiranmu ha?).. dulu aku berfikir bagaimana mungkin aku bisa menyayangi dia yang begitu jauh dari aku.. sedang sekarang?aku begitu menyayangi dia...



mengapa aku begitu menyayangi dia..
pria dengan raut muka yang sangat sangat sangat jauh dari senyum, pria yang pembawaan dirinya selalu berkutat dengan raut muka serius tanpa tawa dan pria yang selalu memikirkan semua hal secara mendetail..
mengapa aku begitu menyayanginya dia ..
menyayangi seorang pria yang selama ini menganggap dirinya tidak sempurna dan selalu merendah ketika aku berkata "aku sangat menyayanginya"..Sedang aku benar-benar menyayangi dia dengan kesempurnaan perasaanku kepadanya..

dia memiliki pertanyaan yang lebih dari sekali dia tanyakan kepadaku
'mengapa kau begitu menyayangiku?' (ujarnya suatu waktu ketika dia melepaskan penat setelah seharian kerja dengan meneleponku dari seberang sana)
dan untuk kesekian kalinya aku hanya mampu menjawab 'aku tidak tahu' (karena aku benar-benar tidak tahu apa alasanku selama ini) yang aku tahu adalah semakin dia sering menanyakan hal itu,akan semakin dalamlah perasaanku kepadanya...


Aku berdiam dan berusaha memahami segala apa yang aku rasakan dengan sedikit memoriku berkembang..ada beberapa hal yang akhirnya aku yakini bahwa dimataku dia memang sempurna

pertama..

pernah dia memberikan pandangan kepadaku tentang sejuta gambaran pria-pria yang menjadi dambaan setiap wanita selama ini,jauh dari dirinya yang dianggap tidak seperti mereka...
*ingin aku memarahinya atas ulah dia yang membandingkan dirinya dengan yang lain,sedang aku menyayangi dia karena dia memang berbeda dengan mereka.. mereka boleh menjadi dambaan ribuan wanita bukan berarti mereka bisa menjadi dambaanku begitu juga sebaliknya..

kedua..
pernah dia mengeluh kepadaku tentang sifat cueknya yang kadang membuatnya takut kita akan saling berpaling, atau aku yang akan berpaling darinya... ya,sifat dia memang tidak seperti sifat-sifat pria yang lain, para pria yang mampu menghujani kekasihnya dengan ribuan perhatian dan kasih sayang
*aku tidak perlu memberikan penjelasan tentang perasaanku pada bagian ini,karena sedikit banyak semua jawabanku telah terwakili di bagian pertama tulisanku ini..


Ketiga...
dia tidak melihatku sebagai seorang perempuan yang memiliki emosi berlebihan, tetapi dia melihatku sebagai seorang perempuan yang kurang bisa mengendalikan emosi (mungkin bagi kalian semua kalimat ini akan bermakna sama, tetapi untuk aku orang dengan kadar emosi yang sering diatas normal, kalimat ini mampu mewakili sejuta sikap dia dalam menghadapiku)
ya.. dia.. pria yang tak segan dengan sabar menenangkan aku yang selalu mengkhawatirkan ini dan itu..
dia selalu dengan sabar meyakinkan aku bahwa semuanya bakal baik-baik saja..
dia mampu menenangkan aku meski kadang aku tahu dalam hatinya sendiri pun sedang dalam keadaan yang tidak tenang..


keempat...
aku selalu mengucapkan kalimat 'dia begitu seksi untukku' kalimat yang terdengar begitu centil (untuk model perempuan seperti aku)..tapi memang itu lah yang aku rasakan..
Mungkin kita (aku dan dia) tidak seberuntung pasangan lain yang selalu bisa menumpahkan perasaan rindunya setiap saat dan setiap waktu dengan sebuah tindakan -pertemuan.-.kita sedikit sekali bertemu , bahkan bisa dihitung dengan mata terpejam, namun dari sedikit waktu itulah aku selalu merasa benar-benar aman dan nyaman didekatnya (dan dia memang begitu seksi dimataku)
dari awal kisah kita memang berbeda dengan pasangan lain,dari awal kita telah paham dengan bagaimana alur cerita cinta kita,dan dari awal kita memang telah memahami itu...



mengapa aku begitu menyayangi dia..
aku menyayangi dia dengan jutaan alasan yang tak akan seorang pun paham .. cukuplah aku mewakilkan beberapa alasan yang mampu aku bagi disana..
aku menyayangi dia dengan perasaan cintaku yang bagiku dia pria paling sempurna sepanjang aku hidup sampai saat ini.. ya. bagiku dia memang seksi dan sempurna


Semoga kesempurnaan dia yang ada dimataku hanya untuk keluarganya,keluargaku dan aku kelak..Bukan untuk perempuan lain.Amin ya rabb... terima kasih untuknya yang telah mempercayaiku .. mempercayaiku sebagai tempat penitipan separuh dari hatinya..

sepi dan sunyi masih menyelimuti suasana malam ini, seolah mengikuti apa yana sedang aku rasakan.. sayup-sayup terdengar suara jangkrik saling beradu (terdengar lemah) namun masih bisa dipastikan itu suara-suara jangkrik.. (mungkin mereka sudah mulai mengantuk..gumamku dalam hati)mulailah otak imajinasi liarku membayangkan bagaimana model jangkrik-jangkrik ngerasain yang namanya mengantuk dan mesti tetap bernyanyi.haha @_@... cukuplah secuil coretanku malam ini (bila dalam jam kalian jam 12.00am masih bisa dikatakan malam) menjadi sekilas perwakilan tentang apa yang aku rasakan..
ibu kota yang ada disana..semoga suatu hari nanti aku bisa menjejakkan kakiku disana pada malam hari, menikmati sinar lampu-lampu yang menerangimu hingga terkesan kamu memang tidak pernah tidur.. buat jalan raya, bukota besok misal ak bisa datengin kalian..jangan sepi yah (>_<) dan untuk kamu si tinggi monas, tetep disana yah.jangan pindah-pindah.oke janji yah..jangan pindah2 (T.T)/













he is someone who I love, although the only silhouette but suffice to represent..love u mbong..always love u





[12.08.2010]
catatan kecil ditengah malam

2 comments: