Pages

Sunday, August 8, 2010

[gerbong tua dalam dua dunia]



Bayang punggungmu masih tergambar jelas dalam sinar mataku..
membawa setiap kenangan lamaku, setiap kenangan yang entah dapat kumaknakan semua indah adanya ataukah semua kelu terasa

saat-saat engkau melewati pintu itu teringat jelas dalam pandanganku bagaimana caramu kemudian berdiri memaku memandang langit
disaat seperti ini engkau tak pernah sekalipun menoleh kebelakang untuk melihatku, dibelakangmu aku selalu ikut terpaku melihat tingkah anehmu



"aneh" (satu kata yang selalu keluar dari mulutku setiap aku melihatmu memaku pasti)
engkau selalu memandang kosong keangkasa ,memandang setiap gumpalan awan tanpa pernah bersuara, hingga aku hanya mampu bergumam
"entah apa lagi yang sedang kau pikirkan sekarang ini"

"hey" (kugoyangkan lenganmu melalui sentuhan jari-jariku berharap kau tersadar dari lamunanmu)
saat itulah baru kau mau memalingkan wajahmu untuk melihatku, menatapku dan tersenyum tanpa aku mampu mengartikan apa makna dari senyummu itu..senyum yang seolah memberikan sejuta tanya pada otak kecilku

"kau kenapa" (tanyaku penuh kebingungan)
seperti apa yang telah biasanya terjadi, kau sentuh kepalaku dan mengacak rambutku sambil berkata dalam senyummu
"tidak apa-apa"
untuk kesekian kalinya pula aku tak pernah merasa puas dengan jawaban yang engkau lontarkan
"kau kenapaaaa??" (tanyaku lagi.. nada pertanyaanku kali ini lebih terdengar seperti rengekan seorang anak kecil berharap mendapatkan apa yang dia inginkan)

sesaat kau melihatku begitu lekat dan dalam,masih dengan memberikan jawaban yang sama
"aku tidaak apa-apa belo, kenapa kamu cerewet sekali??"(jawabmu sambil tetap tersenyum)
"jaga dirimu baik-baik"(kalimat terakhir yang terucap dari mulutmu kemudian)
sebelum akhirnya tangan kekarmu berhenti mengacak-acak rambutku yang sekarang telah menjadi kusut.
Ku lihat kau berbalik dan akan mulai melangkahkan kakimu pergi, sedang tanganku masih menggenggam erat tangan kananmu, berat untukku melepasmu pergi

“aku sayang kamu” (ucapku seketika tanpa aku pedulikan tubuh mu yang telah membelakangiku)
Kurasakan kau mengurungkan kakimu untuk melangkah, membalikkan badanmu dan menatapku kembali (untuk kesekian kalinya tatapanmu yang seperti inilah membuatku bimbang, tatapan yang begitu lekat dan dalam)
“aku juga menyayangimu, kau tahu pasti itu. bersabarlah dan tunggu aku disini” (ucapmu dengan begitu lembut) ..
sejurus kemudian kau merengkuh tubuhku dalam dekapanmu,mendaratkan ciuman kasih sayangmu pada ubun-ubunku, aku merasakan detak jantungmu begitu teratur seolah-olah kau telah siap dengan perpisahan kali ini, bahkan dari caramu menarik nafas, tak terlihat kau sedang gundah,sedih,bahagia atau bahkan berduka. Kau benar-benar susah untuk ditebak (maki ku dalam hati)

“jaga dirimu disini baik-baik,aku sayang kamu” (kembali kau mengucapkan dua kalimat pamungkas sambil memberikan ciuman terakhir di ubun-ubunku) dalam keadaan seperti ini, untuk sekedar memberikan jawaban “iya” terasa begitu berat dan sulit bagiku,aku membenci perpisahan karena aku merasa begitu hangat dalam dekapanmu. aku merasa begitu aman bila kau ada disisiku. Aku melepaskan genggaman ditanganmu dan membiarkanmu mulai berjalan pergi meninggalkanku,aku tak memperdulikan rasa hangat yang sedari tadi singgah di kedua pipiku dan semakin menghanagt sepeninggalan ragamu yang berjalan menjauh dari ku , menjauh dan semakin menjauh. langkah kakimu terluhat berat untuk masuk ke dalam deretan gerbong-gerbong memanjang, gerbong-gerbong yang terbuat dari besi saling terkait satu sama lain

sebuah gerbong tua yang mampu memisahkan dua dunia. ya dua dunia!!sebutan yang telah aku buat dengan sendirinya
karena gerbong tua inilah aku merasa terpisahkan, ketika salah satu kakimu telah berada disisi lain dari gerbong ini.. aku hanya mampu berkata dalam doa "TUHAN lindungi dia"



***

semua kenangan itu terasa segar dalam ingatanku seolah baru terjadi kemarin sore, 30 tahun sudah kenangan itu masih tersimpan rapi dalam pikiranku dan 30tahun berlalu pula tak pernah kuijinkan ada kaum darimu selain engkau menyapaku untuk sekedar menanyakan kabarku disini..

***


pagi ini telah kupermanis diriku dengan riasan tipis dikedua pipiku dan kusiapkan sebotol air putih seperti apa yang menjadi kesukaanmu....aku duduk manis seperti hari-hari sebelumnya, duduk ditempat terakhir engkau terlihat berdiri, mengacak rambutku sambil memandangku dengan senyum indahmu, di tempat yang sama dimana engkau berjanji akan datang menjemputku untuk menjadikanku bagian dalam hari panjangmu..aku masih bertahan duduk disini berharap inilah hari kepulanganmu membawa segenap kerinduan yang telah aku pendam selama 30 tahun terakhir.










31 mei 2010
[solo]







dedicated for utchanovsky
http://utchanovsky.com/

2 comments: