Pages

Friday, March 29, 2024

Terlihat Memprihatinkan

Bukan lagi tentang benci.
Rasa benci yang ada, sudah mendarah daging dan tidak akan mudah dihapus begitu saja.
Benci berbalut kecewa, geli, bahkan ada rasa ingin menertawakan di dalamnya.

Dari sekian banyak rasa yang aku miliki karena segala tingkah polah dan sikap yang dia perbuat, aku menjadi iba.

Bukan ingin memeluknya, namun lebih kepada ingin melihat sejauh mana lagi dia bisa berbuat.

Sungguh dia sangat menyedihkan di mataku, berusaha begitu gigih hanya untuk memuaskan keinginannya.

Entah apa yang ingin dia capai? popularitas di mata orang-orang yang dia rindukan?
atau? Sangking dia merasa ketakutan dan menganggap aku sebagai saingan, membuatnya dia kacau.
Hingga langkah konyol pun dia ambil.

Terlalu bodoh aku bilang.
Ya. Terlalu bodoh. 
Bukan sekali dua kali dia menganggap aku saingan, sudah pasti pernyataan ini akan dia tolak mentah-mentah jika aku konfrontir langsung.
"Ngapain anggap kamu saingan? ga level".

Are you sure?
Lidah mah bisa bilang demikian, tapi sikap yang dia perlihatkan dari jaman jebot menyatakan bahwa dia sangat tidak nyaman dengan kehadiranku.

Jika aku dianggap saingan dia, kenapa aku yang disalahkan?
Salahkan saja orang tua dia yang mencetak anak dengan usia jarak berdekatan.
Bukan salah aku hadir di sini, bukan salah aku juga jika kita memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Dan yang terpenting, bukan salah aku jika orang-orang yang dia rindukan kehadirannya memilih merindukan aku ataupun menyayangiku. Hahaha.


Aku bersyukur tidak perlu susah-susah menjadi hina dengan berusaha memperolok-olok orang lain hanya demi mencari perhatian.

Sungguh, hal ini sangat terlihat menyedihkan.
Cmoon Girls. Perkuat lagi usahanya ya biar semakin afdol dapetnya.
Kan engga lucu kalau sudah capek-capek cerita panjang kali lebar, tapi tetap saja tidak berhasil menjadi yang diutamakan. Malu dong ah ah.

No comments:

Post a Comment