No. D'big No.
Asal kalian tahu nih, diam-diam selama di sono (Plat DD) doi bertingkah yang bikin aku geleng-geleng kepala atas bawah, sangking terheran-herannya.
Gini, sehari sepulang aku dari sana. Tetiba aku menerima sms dari sahabat deketku. Isinya makian semua.
Anjaai.. kaget ga tuh.
Sebutlah nama awalanya PU belakangnya TRI. Hahaha.
Aku dan Putri sudah berteman dari SMP (sekitar jalan 8tahun). Sahabat yang sudah sangat ngelotok aku kenal, tiba-tiba mengirimkan pesan makian.
Yang inti isinya adalah dia berkata
'Kamu boleh engga suka dengan Dias pacarku, tapi jangan kamu jelek-jelekkan Dias di depan orang tuamu. Kamu ga punya hak atas hal itu. Yang tahu tentang Dias adalah aku'
nah loh.. sianjir.. sampe sini kalian paham dan ngerasa aneh ga si?
1. Sahabat yang tau-tau SMS maki-maki
2. Sahabat tersebut tau-tau nuduh kamu jelek-jelekin pacarnya di depan ortu kamu
3. Kalaupun memang benar pernah ada obrolan orang tuaku tanya kabar Putri, pastilah sebatas tanya kabar sekarang bagaimana dan pacaran dengan siapa. Thats It. Anehnya adalah inikan percakapan antara aku dan ortuku yang terjadi di rumah, mentok-mentok di mobil kalau aku ama ortu lagi jalan. Kog bisa-bisa-nya nyampe ke Putri. hmm kocak nih.
Sebagai insan yang budiman, malam itu juga aku ajak ketemuan Putri.
Aku samperin rumahnya.
Dari sana Putri cerita semuanya, benar-benar semuanyaaaa.
Biang keroknya tidak lain dan tidak bukan adalah si cecunguk manipulatif itu.
Putri bercerita bahwa doi sms Putri untuk jaga jarak dengan aku, karena aku bukan temen yang baik. (karena pernah bahas putri dan pacarnya depan ortu) Haaah?
*Kocak Aselik
awalnya aku ga percaya, masa iya dia segila itu sampai bisa SMS sahabat aku demi muasin ketololan dia. Ternyata bener dong.
Putri kasih lihat semua isi chat mereka. Ah gilak
Rasanya pengen aku bakar tuh rambut bondingan dia (kala itu) kalau engga dicegah emak bapakku.
Katanya suruh ikhlasin
Kan babik
Nyesel eiii uda mau disuruh ngintilin doi ke plat DD ketika ujungnya kaya gini.
Mending aku ga ke Makassar dah, daripada hubunganku denga Putri rusak (kala itu).
No comments:
Post a Comment