Pages

Friday, February 23, 2024

[Kembali] MATI

Hei kamu..
Kita pernah duduk bersama, saling bercerita dan bercengkerama.
Aku pernah mendengarkan mungkin separuh kisah hidupmu dan pernah menjadi 'saksi kecil' di dalamnya.

Kala itu, terlihat pancaran amarah di mata kamu ketika kamu menceritakan bahwa kamu adalah orang yang begitu tegas.

Tidak akan segan-segan memutus hubungan dengan orang lain yang telah melukai harga dirimu.

Kamu pernah menganggap mati orang yang dengan sengaja menghina ataupun merendahkan suamimu.

dan Kamu pernah berkata bahwa kamu tidak perlu membayar atas apa yang sudah kamu jalani.

Lalu? 
Kenapa sekarang kamu begitu gusar ketika aku melakukan hal yang sama kepadamu?
Apakah pada akhirnya itu terasa menyakitkan?
atau? Ada luka batin yang belum terpuaskan?

Aku tidak akan meminta maaf atas perbuatan suamiku terhadapmu, karena kamu memang layak mendapatkannya (kala itu).

Jika gusar menjadi rasa ketakutanmu atas kehadiran kami, cobalah tarik nafas dan cukup kau jalani hidupmu dengan damai.

Tidak perlu lagi menjadikan jemarimu lelah untuk mengurai asa tentang kami kepada orang-orang yang kau anggap 'cawan'.

Tidak perlu lisanmu pegal, hanya untuk mengutarakan cerita dalam balutan 'sekedar berbagi'.

Toh percuma.. Ya. Bagi ku mungkin percuma, karena Mereka yang kau anggap cawan adalah orang yang menceritakan kembali kepada kami.

Lucu bukan?
Yah inilah hidup. Kamu memiliki kuasa atas langkah hidupmu, Orang lain memiliki kuasa atas langkah pilihan mereka, dan akupun sama. Aku, memiliki kuasa atas langkah pilihanku..

Jadi, jika sekarang aku menganggapmu 'kembali mati', setidaknya kamu harus tahu bahwa itu bukan tentang aku..

Tetapi, ini adalah tentang langkah dan sikap yang aku pilih atas apa yang telah kamu lakukan kepadaku..
Impas bukan?

Jangan tanya apakah ada rasa sesal?
Oh tentu tidak. 
Segala yang terjadi, hidup tetap harus berjalan. Begitu juga kehidupanmu di sana.

Jadi, mari kita sepakati bahwa "we are agree to dissagree"

"i'll keep my soul, my fam, and hope you just let it be'



Ps:
Untukmu yang hidup penuh dengan problematika drama.

No comments:

Post a Comment