Pages

Wednesday, May 4, 2016

Jika dengan...

Kali ini langit tidak terlihat mendung, tetapi entah kenapa suasana terasa begitu sunyi dan senyap..seperti halnya dengan hidupku yang saat ini terasa 'sunyi dan senyap'.

Banyak orang berkata bahwa ketika seseorang telah menikah, tidaklah pantas untuk mengeluhkan kondisi pernikahan mereka. Karena apa yang terjadi adalah hasil dari pilihan yang telah dibuat. Kecuali jika pernikahan itu adalah karena paksaan, wajar jika pada ujungnya terdapat problematika hidup.

Ya seperti itulah keyakinan yang 'banyak' orang pegang...

Aku bukan orang modern namun bukan juga orang terbelakang, bukan orang yang enggan melihat perkembangan jaman. Begitu juga dengan dia yang saat ini mendampingi hidupku sekitar 4tahun terakhir di bawah atap yang sama + 3 tahun jika dihitung dengan proses marketing (hahaha).

Ada satu hal yang menarik darinya sampai dengan saat ini aku tulis. (wow konsisten sekali)
Ya benar, dia sangatlah konsisten dalam sikap (diam, cuek dan sabarnya). Loh kog kombinasi? Katanya satu hal, tetapi kog ada tiga?

Aku memang merangkum ketiganya dalam satu hal, yaitu 'perhatian'. Dia adalah sosok pria dewasa yang memang sejak awal aku kenal jauh dari kata romantis, dia bukan tipe pria yang banyak bicara dan dia pun bukanlah tipe pria yang rutin memberikan perhatian.

Lalu? Jika demikian, kenapa sekarang kita bersama? Sedangkan banyak orang tahu bahwa sosokku sangat bertolak belakang darinya. Aku pemarah, banyak bicara, kasar dan bawel.

Aku percaya dengan keyakinan, aku sangat yakin mampu bertahan dengan sikap dia dan cueknya karena aku pun yakin dengan kemampuanku untuk membangkitkan suasana (entah membuka percakapan apapun). Ya. Ini adalah keyakinannku.

Jika dia diam - aku akan banyak bicara
Jika dia cuek - aku yang akan dengan entengnya merengek perhatian darinha
Jika dia lupa tentangku - aku yang akan hadir di depannya untuk sekedar mengingatkan bahwa sosok aku ada..

Baginya wujud perhatian adalah antar jemput sehari-hari (ini sangat luar biasa..aku bahagia).
Dia bukan pria romantis seperti yang tadi aku bilang,  jadi jangan harap dia tiba-tiba datang di depanku dengan membawa boneka lumba-lumba atau tazmania lengkap dengan buket bunga. Imposible kalau kata orang.

Dan kebetulan aku pun kurang suka (bunga).. Sure?

Mungkin banyak yang melihat gayaku agak lebih keras (cenderung kasar sebagai wanita, karena selalu menolak jika diberikan perhatian oleh yang lain, aku selalu bersikap defens jika ada sosok lain ingin memberikan perhatian lebih meskipun sebatas teman)

Jika aku bilang tidak suka bunga, -bullshit- lah
Aslinya aku suka kog, bagaimanapun juga aku wanita :-(

Aku hanya tidak suka dikasihani dan dianggap tidak mandiri. Mungkin inilah kenapa aku bisa bersanding dengannya, mungkin dia cukup percaya bahwa tanpa perlu perhatian akupun 'masih' tetap disampingnya.

Tetapi jika dengan mengantar jemput setiap hari adalah wujud maksimal perhatian, sampai dengan saat ini aku menuliskan ini akulah orang pertama yang akan menentangnya..

No comments:

Post a Comment