Yak! Semacam itulah gambarannya.
Apes bagiku adalah bukan tentang kran mati di saat kita lagi asyik boker, atau bensin habis ketika lagi jalan keluar. Apes saat ini bagiku adalah ketika aku dipertemukan dengan seonggok daging hidup, yang memiliki pemikiran amit-amit kacaunya.
Sebutlah dia 'Ba', Ba adalah seorang wanita yang awal aku kenal terlihat cukup mudah bergaul, dengan karakter dia yang bis dibilang ekstrovert atau lebih ke arah banyak ngomong, membuat dia punya banyak teman (awalnya).
Namun berjalannya waktu, beberapa rekan memperingatkan aku bahwa Ba ini memiliki dua karakter yang cukup kontra, semacam di depan aku baik namun di belakang aku dia tidak segan menjadikanku bahan omongan atau sekedar roasting semata. (Aku menganggap hal ini hal yang wajar di era dunia maju yang memang banyak manusia-manusia kampret. Jadi cukup seringlah macem begini dan aku tidak terlalu ambil pusing selama tidak terdengar langsung olehku).
Seiring berjalan waktu, orang-orang yang dulunya dekat dengan dia kog semakin menyusut intensitasnya dan mayoritas mengatakan padaku 'bae-bae mba deket ama Ba, betah amat mba. Gw aja ogah'. Kalau yang bilang begini temen-temen cew, yaudahlah ya. Tapi ini mayoritas temen-temen laki yang notabene cow tuh jarang diambil perasaan.
Long story short, Ba married dengan Bi.
Seorang lelaki dewasa yang secara background memiliki karier yang cukup Ok.
Sebelum menikah, Ba sama sekali tidak ingin memperkenalkan aku dengan Bi. Entah karena alasan apa, yang jelas buatku itu bukan hal yang crucial. Toh aku juga sudah memiliki pasangan yang masuk kategori pencemburu. Jadi, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini.
Setelah menikah, barulah Ba memperkenalkan aku dengan Bi. Begitu juga Bi aku perkenalkan dengan pasanganku Mr.G.
Tidak butuh waktu lama, Bi dan Mr.G akrab. Yah namanya lakik ya, duduk bentar, sebat bareng, udah bisa tuh langsung akrab. Bahkan udah bisa tuker-tukeran nomer ataupun kalau diniatin bisa tuker-tukeran korek hahaha.
Singkat cerita, suatu hari aku dan Mr. G jalan-jalan ke Cibubur.
Ketika pulang ke arah Jakarta, pak suamik nyeletuk tentang bagaimana kalau kita mengunjungi Pak Bi. Kebetulan Ba juga lagi hamil muda sekalian nengokin.
Percakapan simplenya macam gini:
Suamik (Mr.G): 'Ma, ketempat Pak Bi yuk?'
Aku (A): 'ebuset..ngapain?'
Mr.G: 'Ya ga ngapa-ngapain namanya juga mampir, mumpung lewat. Ba juga lagi hamil kan? sekalian aja jenguk'
A: 'Ok sih tapi kan aku lagi di block ama si Ba?' (btw aku lupa cerita, Ba memiliki kebiasaan kalau ada percakapan atau kondisi yang tidak sesuai dengan kemauan dia. dia akan block orang tersebut, siapapun dia).
Mr.G: 'Whatsapp Pak Bi dong'
A:'Okee'
Tanpa ribet dan banyak nego, aku langsung whatsapp pak Bi menanyakan posisi. Ternyata Pak Bi sedang tugas, yang otomatis tidak di rumah.
Percuma juga mampir kalau yang di cari Mr.G tidak ada.
Tanpa basa basi, aku langsung tutup percakapan dengan bilang "salam buat Bu Ba" dan dijawab Ok.
Hari itu berjalan seperti biasa, hingga keesokan harinya ada telepon masuk dari Pak Bi. Kebetulan tidak terangkat karena saat itu aku sedang meeting di kantor.
Selepas meeting, aku check ponsel. Tetiba nomer aku sudah diblock oleh Pak Bi. (Sadar aku diblokir adalah karena tidak ada foto profil beliau). Dalam hati sempet bertanya "apa yang salah ini?"
Allah baik, tanpa menunggu waktu lama ya jeda sekian menit. Ada teman menanyakan padaku.
"Mba, kamu lagi ada masalah ama si Ba?"
aku jawab 'Engga ei, kenapa kah?'
"Ini doi update status, ada cew gangguin lakiknya. kirain kamu mba"
sontak aku jawab "ngapain aku gangguin lakik orang"
kemudian teman-teman pada tertawa, aku tidak tahu bahwa ternyata memang akulah orang yang dimaksud dalam status tersebut.😫
Hal ini aku sadari ketika rekanku mengirimkan screen capture dari status Ba ke whatsAppku.
Terlampir isinya:
"Enggaaaaaak"
Kenapa aku jawab engga, karena dalam kondisi ini aku tidak merasa 'ganggu lakik orang' yang ada adalah kesel ama suamik sendiri.
Gara-gara dia, aku kena getahnya kan.
Coba kemarin dia engga minta buat whatsApp Pak Bi, gak akan begini. Hahaha
Oiya, ini juga kebiasaan Ba yang menurut kami (rekan-rekannya) hafalin.
1. Doi suka block atau delete kontak orang-orang yang tidak sepemahaman dengan dia.
2. Doi suka sekali update status ketika emosi-nya sedang tidak terkendali, in a good condition or not. Kalau lagi happy ya update, kalau lagi marah ya update, intinya ketika ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan dia kita bisa cerna dari apa yang dia jabarkan di status.
Lanjooot.
Sampai rumah aku langsung cerita ke suamik, dan dia tertawa ngakak.
Anjirlah. Pengen aku gampar tapi kog sayang.
Pengen emosi, tapi kog engga guna gitu ya.
Dan dengan entengnya Mr.G bilang
"Itu artinya si Ba cemburu sama kamu Ma, Pov dari dia adalah -eh anjink temen kantorku cew, whatsap ke suamiku mau ngajak ketemuan-. udah sampai situ aja fikiran dan emosi dia. Tanpa dia cerna kalimat lanjuta kamu Ma."
"Lanjutan?"
"Baca lagi deh isi Chat kamu dengan Pak Bi, di situ kamu tulis bahwa engga jadi mampir karena bukan di rumah, dan kamu titip salam buat si Ba. Kalau logika dia jalan, mana ada cew genit ganggu lakik orang dengan ngelewatin kesempatan ketemuan tanpa ada biniknya dan malah nitip salam buat biniknya. Logika aja ini mah"
Setelah penjabaran suamik, aku jadi paham dan bisa mengerti sih kenapa si Ba ngamuk meskipun masih ada rasa engga terima, karena ini semua terjadi juga gara-gara punya suamik Mr.G yang emang tipikal random 😑
Oiya, biar berimbang. Ini aku kasih lihat ke kalian isi chat dengan Pak Bi ya.
18 Agustus 2022 - resmi aku diblokir oleh pasangan sejoli ini. Hmm... Baeklah