Pages

Tuesday, November 19, 2024

APES

adalah satu kata yang biasanya digunakan untuk mewakili keadaan ketika seseorang menghadapi atau mengalami hal sial. 

Yak! Semacam itulah gambarannya.
Apes bagiku adalah bukan tentang kran mati di saat kita lagi asyik boker, atau bensin habis ketika lagi jalan keluar. Apes saat ini bagiku adalah ketika aku dipertemukan dengan seonggok daging hidup, yang memiliki pemikiran amit-amit kacaunya.

Sebutlah dia 'Ba', Ba adalah seorang wanita yang awal aku kenal terlihat cukup mudah bergaul, dengan karakter dia yang bis dibilang ekstrovert atau lebih ke arah banyak ngomong, membuat dia punya banyak teman (awalnya).

Namun berjalannya waktu, beberapa rekan memperingatkan aku bahwa Ba ini memiliki dua karakter yang cukup kontra, semacam di depan aku baik namun di belakang aku dia tidak segan menjadikanku bahan omongan atau sekedar roasting semata. (Aku menganggap hal ini hal yang wajar di era dunia maju yang memang banyak manusia-manusia kampret. Jadi cukup seringlah macem begini dan aku tidak terlalu ambil pusing selama tidak terdengar langsung olehku).

Seiring berjalan waktu, orang-orang yang dulunya dekat dengan dia kog semakin menyusut intensitasnya dan mayoritas mengatakan padaku 'bae-bae mba deket ama Ba, betah amat mba. Gw aja ogah'. Kalau yang bilang begini temen-temen cew, yaudahlah ya. Tapi ini mayoritas temen-temen laki yang notabene cow tuh jarang diambil perasaan.

Long story short, Ba married dengan Bi.
Seorang lelaki dewasa yang secara background memiliki karier yang cukup Ok. 

Sebelum menikah, Ba sama sekali tidak ingin memperkenalkan aku dengan Bi. Entah karena alasan apa, yang jelas buatku itu bukan hal yang crucial. Toh aku juga sudah memiliki pasangan yang masuk kategori pencemburu. Jadi, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini.

Setelah menikah, barulah Ba memperkenalkan aku dengan Bi. Begitu juga Bi aku perkenalkan dengan pasanganku Mr.G.

Tidak butuh waktu lama, Bi dan Mr.G akrab. Yah namanya lakik ya, duduk bentar, sebat bareng, udah bisa tuh langsung akrab. Bahkan udah bisa tuker-tukeran nomer ataupun kalau diniatin bisa tuker-tukeran korek hahaha.

Singkat cerita, suatu hari aku dan Mr. G jalan-jalan ke Cibubur. 
Ketika pulang ke arah Jakarta, pak suamik nyeletuk tentang bagaimana kalau kita mengunjungi Pak Bi. Kebetulan Ba juga lagi hamil muda sekalian nengokin.

Percakapan simplenya macam gini:
Suamik (Mr.G): 'Ma, ketempat Pak Bi yuk?'
Aku (A): 'ebuset..ngapain?'
Mr.G: 'Ya ga ngapa-ngapain namanya juga mampir, mumpung lewat. Ba juga lagi hamil kan? sekalian aja jenguk'
A: 'Ok sih tapi kan aku lagi di block ama si Ba?' (btw aku lupa cerita, Ba memiliki kebiasaan kalau ada percakapan atau kondisi yang tidak sesuai dengan kemauan dia. dia akan block orang tersebut, siapapun dia).
Mr.G: 'Whatsapp Pak Bi dong'
A:'Okee'

Tanpa ribet dan banyak nego, aku langsung whatsapp pak Bi menanyakan posisi. Ternyata Pak Bi sedang tugas, yang otomatis tidak di rumah. 

Percuma juga mampir kalau yang di cari Mr.G tidak ada.
Tanpa basa basi, aku langsung tutup percakapan dengan bilang "salam buat Bu Ba" dan dijawab Ok.

Hari itu berjalan seperti biasa, hingga keesokan harinya ada telepon masuk dari Pak Bi. Kebetulan tidak terangkat karena saat itu aku sedang meeting di kantor.

Selepas meeting, aku check ponsel. Tetiba nomer aku sudah diblock oleh Pak Bi. (Sadar aku diblokir adalah karena tidak ada foto profil beliau). Dalam hati sempet bertanya "apa yang salah ini?"

Allah baik, tanpa menunggu waktu lama ya jeda sekian menit. Ada teman menanyakan padaku.
"Mba, kamu lagi ada masalah ama si Ba?"
aku jawab 'Engga ei, kenapa kah?'
"Ini doi update status, ada cew gangguin lakiknya. kirain kamu mba"
sontak aku jawab "ngapain aku gangguin lakik orang"
kemudian teman-teman pada tertawa, aku tidak tahu bahwa ternyata memang akulah orang yang dimaksud dalam status tersebut.😫

Hal ini aku sadari ketika rekanku mengirimkan screen capture dari status Ba ke whatsAppku.

Terlampir isinya:
Panik gak.. Panik gaak?
"Enggaaaaaak"
Kenapa aku jawab engga, karena dalam kondisi ini aku tidak merasa 'ganggu lakik orang' yang ada adalah kesel ama suamik sendiri. 
Gara-gara dia, aku kena getahnya kan.

Coba kemarin dia engga minta buat whatsApp Pak Bi, gak akan begini. Hahaha

Oiya, ini juga kebiasaan Ba yang menurut kami (rekan-rekannya) hafalin.

1. Doi suka block atau delete kontak orang-orang yang tidak sepemahaman dengan dia.
2. Doi suka sekali update status ketika emosi-nya sedang tidak terkendali, in a good condition or not. Kalau lagi happy ya update, kalau lagi marah ya update, intinya ketika ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan dia kita bisa cerna dari apa yang dia jabarkan di status.

Lanjooot.
Sampai rumah aku langsung cerita ke suamik, dan dia tertawa ngakak. 
Anjirlah. Pengen aku gampar tapi kog sayang.
Pengen emosi, tapi kog engga guna gitu ya.

Dan dengan entengnya Mr.G bilang
"Itu artinya si Ba cemburu sama kamu Ma, Pov dari dia adalah -eh anjink temen kantorku cew, whatsap ke suamiku mau ngajak ketemuan-. udah sampai situ aja fikiran dan emosi dia. Tanpa dia cerna kalimat lanjuta  kamu Ma."
"Lanjutan?"
"Baca lagi deh isi Chat kamu dengan Pak Bi, di situ kamu tulis bahwa engga jadi mampir karena bukan di rumah, dan kamu titip salam buat si Ba. Kalau logika dia jalan, mana ada cew genit ganggu lakik orang dengan ngelewatin kesempatan ketemuan tanpa ada biniknya dan malah nitip salam buat biniknya. Logika aja ini mah"

Setelah penjabaran suamik, aku jadi paham dan bisa mengerti sih kenapa si Ba ngamuk meskipun masih ada rasa engga terima, karena ini semua terjadi juga gara-gara punya suamik Mr.G yang emang tipikal random 😑


Oiya, biar berimbang. Ini aku kasih lihat ke kalian isi chat dengan Pak Bi ya.

18 Agustus 2022 - resmi aku diblokir oleh pasangan sejoli ini. Hmm... Baeklah

Monday, June 24, 2024

Dia

Dia?
Salah satu orang yang namanya akan selalu melekat dalam ingatan. (dlm konteks positif)

Dia?
Wanita mandiri yang jarang banget rewel soal kehidupan, padahal bisa dibilang udah mandiri dari jaman masih gadis seragam putih biru.

Dia?
Orang pertama yang (mungkin) sampe berbusa, nasehatin aku supaya engga cinta buta sama lelakik. 
Tapi namanya orang jatuh cinta mah sampe budek jg ga akan dengerin nasehat kanan kiri kan, dan itu berlangsung 12 bulan *3.Hahaha
*singkatnya selama kuliah, waktu dn energi dia habis cuman buat nyadarin otak dn hatiku yg lagi somplak ama seorang lelakik. 😢

Dia? 
Ya, selalu ngelihat sisi positif seseorang. Padahal kelakuan orang tersebut tak jarang uda masuk kategori bangsat banget.
*Sangking positifnya sampai kadang aku yang emosi 
dan bilang -jangan terlalu naif-😫

Dia?
Satu-satunya orang yang nemenin aku (jatuh) bangun, dalam konteks (benar-benar) jatuh bangun dihidupku.
*Salam rel kereta Slamet Riyadi 😢

Dia?
Dengannya kami sempat dianggap orang sekitar sebagai 'pelangi' sangking kemana-mana selalu berdua, kaya biji. 🧘

Dia?
Meskipun sering terpisah, tapi nomer kami tidak pernah berpisah. *Eaa

Palur - Slogohimo
Palur - Solo
Jakarta - Pekalongan
Jakarta - Melbourne
Jakarta - Jakarta
Solo - Jakarta
Solo - .... 
*Still counting
Semoga longlast buat kami. Aamiin

Friday, April 26, 2024

'Berharap' itu...

Berharap itu adalah satu kata berjuta khayalan menurutku (opini pribadi ya).

Apalagi jika kita berharap kepada manusia, hampir mayoritas orang ketika memiliki harapan kepada manusia, berakhir tragis, dikecewakan, dan dibikin berduka.

Oleh karenanya jangan pernah berharap pada manusia.
Berharap itu perlu tapi ada baiknya kepada hal-hal yang memang dapat kita 'usahakan'.

Bahas membahas soal harapan, aku pernah berfikir bahwa orang yang dulunya 'raja tega' memiliki harapan untuk berubah.
Ternyata Bullshit. 

Ketika sudah menjadi watak dan karakter, hal tersebut tidaklah akan berubah banyak. Palingan akan menjadi lebih sadis atau lebih teratur aja 'teganya'.

Aku sangat membenci orang dengan karakter bullshit, manipulatif, banyak omong, playvictim dan seolah-olah dia adalah penyelamat dunia.

Seperti contoh:
Sebut saya namanya Zetan.
si Zetan ini memiliki karakter yang cukup unik, dia suka mencari-cari masalah yang sebenarnya masih bisa ditoleransi tapi karena berada di tangan dia hal tersebut jadi besar dan seolah-olah bisa menggemparkan dunia.

Dia pernah suatu waktu membuat cerita seolah-olah dia sedih melihat 'adiknya' mendapatkan suami yang dianggap tidak bisa bahagiain adiknya.

tapi di sisi lain, dia adalah sosok wanita yang gagal menjadi kaaka dimata sang adik.

Bayangkan saja, dia mengaku punya adik dan sesumbar menjadi kakak. Tapi segala tingkah polah dia tidak ada satupun yang mencerminkan kalau dia bisa menjadi panutan atau contoh yang baik. Selain isinya membuat muak dan menjadi cibiran adik-adiknya.

Tetiba di suatu hari dengan songongnya dia sesumbar kalau dia engga terima adiknya mendapatkan pria yang menurut dia 'ga baik'. Suami adiknya lebih memilih beli rokok daripada beliin susu anaknya. (Siaap yang paling paham rumah tangga orang, tanpa tabayun).

Satu kalimat untuk si paling Kakaaak.. Coba tanya dalam hati deh ah ah.. apakah kamu baik ke adik-adik kamu? 
*Pastinya dia akan menjawab 'ya emang ak kenapa? yang pentingkan aku uda baik klo mereka merasa aku engga baik, ya masalah mereka' (that is d'point)

Dia selalu beracting sangat memuakkan.

Itulah kenapa aku bilang jangan berharap kepada manusia, apalagi berharap orang tersebut dapat berubah karakternya. Bullshit (kecuali) ada sentuhan siraman ilham Tuhan. ya kan.

Wednesday, April 3, 2024

Bangsat

adalah nama hewan yang juga dikenal dengan kutu busuk. Hewan ini beraroma tidak sedap, bau busuknya sangat menyengat di hidung. Karena itulah dia disebut kutu busuk (arti kata secara harfiah).
Selain memang untuk penamaan hewan, bagiku sebutan ini juga bisa digunakan untuk orang yang memiliki sifat:
1. Suka mengarang cerita, untuk menaikkan pamor diri sendiri dengan menjatuhkan karakter orang lain.
2. Terbiasa manis di depan, tetapi beraroma busuk di belakang.

Contoh:
Kampret suka mengatakan hal-hal buruk tentang Sebloh.
Dimanapun Kampret singgah dan membuka percakapan, selalu berujung menjelek-jelekkan sosok Sebloh.
Padahal belum tentu lawan bicara dia mengenal sosok Sebloh seperti apa.

Tapi ketika Kampret bertemu Sebloh.
Kampret akan berperan bahwa dia adalah seseorang yang paling ramah, paling baik, dan paling karismatik.
Tidak jarang Kampret akan sesumbar kepada Sebloh untuk percaya dengan Kampret. Looks like 'Udaah, santai aja kalau sama aku mah. Kita kan engga pernah ada masalah. Cuman si Tejo aja yang suka bikin rusuh to'

3. Orang yang suka mengumbar kisah hidup dengan balutan kebohongan, menyebarkan berita kebencian, dan mengurangi berita kebenaran.
4. Orang yang menuntut orang lain berkata jujur, dan apa adanya dengan dalih:

"aku mah terbuka, siap menerima kritik. Bagiku mending jujur tapi menyakitkan dari pada bla bla bla ... guuk..guk..guk"

Tetapi ketika si lawan bicara benar-benar berkata jujur, dia tidak terima. Karena mungkin ada kondisi yang menurut dia menyakiti hatinya. Hahaha.
Dia akan langsung sakit hati, bukan menerima dengan legowo tetapi malah menyusun strategi untuk nge-counterback lawan bicaranya agar lawan bicara tersebut ikut tersakiti juga.
Tak jarang dia akan menggunakan kata-kata pemancing syahwat "tidak punya otak, goblok, tolol, wagu, pekok, wuto, picek" (semata-mata agar lawan bicara tersinggung dan uncontrol secara emotional)


Yah seperti itulah aku menamai mereka dengan istilah hewan yang sangat mewakili karakternya.


Anggaplah orangnya cantik, dan tampan. Tetapi tidak dengan sikap, dan tindakannya yang tak jarang memang tercium cukup bau dan busuk.
😓

Tuesday, April 2, 2024

Knowing Yo Self Than Others

Kamu kira setelah segala yang kamu perbuat ke aku dan pasanganku, semua akan baik-baik saja?
Tentu tidak.

Kamu melihat aku diam, bukan karena baik-baik saja.
Tetapi karena aku tuh pendendam, dengan segala paket bawaannya.
Aku memilih membunuh karaktermu di dalam fikiran dan hidupku.

Jadi, jika kamu sampai saat ini 'masih' bertingkah ke sana ke sini,  mengemas tulisan-tulisan dengan bumbu-bumbu supaya mereka semakin memandang jelek kepada aku khususnya kami, aku tidak peduli. Karena sejatinya kamu memang 'kembali mati'

Aku pernah melakukannya dan aku tidak merasa rugi. Jadi, silakan lanjutkan bersenang-senang dengan lidah dan jari-jemarimu, lanjutkan kebiasaanmu itu karena memang sebatas itulah level dan batas kemampuanmu.

Friday, March 29, 2024

Terlihat Memprihatinkan

Bukan lagi tentang benci.
Rasa benci yang ada, sudah mendarah daging dan tidak akan mudah dihapus begitu saja.
Benci berbalut kecewa, geli, bahkan ada rasa ingin menertawakan di dalamnya.

Dari sekian banyak rasa yang aku miliki karena segala tingkah polah dan sikap yang dia perbuat, aku menjadi iba.

Bukan ingin memeluknya, namun lebih kepada ingin melihat sejauh mana lagi dia bisa berbuat.

Sungguh dia sangat menyedihkan di mataku, berusaha begitu gigih hanya untuk memuaskan keinginannya.