Pages

Saturday, January 20, 2024

Suami? Sebagai (support) system, atau (penghancur) mental? v.2

Masih dalam edisi tentang suami.

Suami? Sebagai (support) system, atau (penghancur) mental?

Ada thread lain yang menceritakan bahwa sang istri mengeluhkan sikap sang suami selama proses kehamilan sampai dengan melahirkan.

Sang istri bercerita, ketika hamil beliau mengatakan kepada suaminya bahwa tulang ekor atau punggungnya terasa nyeri, apakah itu normal atau tidak? bahkan pada trimester pertama, sang istri tidak bisa makan dengan tenang karena rasa mual yang menyiksa.

Kalian tahu apa respond sang suami ketika sang istri membagi hal tersebut? 
dia bercerita bahwa sang suami berkata
 "lebai doang ini mah, banyak ngeluh"

ketika membaca respond sang suami, darah wanitaku mendidih. Aku berfikir, bagaimana bisa seorang suami yang dianggap sebagai tempat bernaung seorang istri, sebagai pelindung, bahkan sebagai pihak yang menghamili (ya pastilah ini keputusan berdua) dengan cukup enteng berkata demikian. 

Sungguh aku turut prihatin secara virtual untuk istri-istri yang dipertemukan dengan lelaki model demikian.

Semestinya sebelum memberikan jawaban asal ke istri, sang suami (lagi-lagi) perlu riset. 

sumber: https://www.prenagen.com/id/sakit-pinggang-saat-hamil-muda#:~:text=Selama%20masa%20kehamilan%2C%20tubuh%20menghasilkan,merasa%20sakit%20pinggang%20dan%20punggung.

Selama masa kehamilan, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon relaksin yang berfungsi mengendurkan ligamen pada otot penyangga tulang belakang. Akibatnya, jaringan otot menjadi tidak stabil untuk menahan beban yang berbeda dari sebelum hamil, sehingga Ibu hamil muda sering merasa sakit pinggang dan punggung.


sumber:
https://www.rspondokindah.co.id/id/news/atasi-mual-dan-muntah-saat-hamil#:~:text=Mual%20dan%20muntah%20yang%20terjadi,dengan%20peningkatan%20produksi%20hormon%20tersebut.

Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon hCG yang umumnya terjadi pada awal kehamilan (minggu ke 6-8), memuncak pada minggu ke 12-14, dan membaik pada minggu ke-22, hingga tubuh sang calon ibu dapat beradaptasi dengan peningkatan produksi hormon tersebut. 



Lagi dan lagi, dalam cerita ini. Sudah jelas dan dapat dipastikan bahwa sang suami tersebut penghancur mental, bukan sebagai support system.

No comments:

Post a Comment