Pages

Monday, February 3, 2014

J&J to A&A

Kita pernah berada pada posisi jengah, tidak perduli dengan apa yang orang lain rasakan
Bahkan sangat tidak perduli dengan itu semua...
Jengah menghadapi kondisi lingkungan , jengah menghadapi klien, jengah menghadapi keluarga, jengah menghadapi lingkungan main, jengah menghadapi lingkungan kerja atau yang lebih ekstrem jengah menghadapi hidup.

Dan terkadang kita dipaksa untuk tetap berada pada posisi yang membuat kita ingin berteriak `ENOUGH` meskipun pada kenyataanya kita tetap berada ditempat dan posisi yang sama.



YA. JENGAH dan JENUH adalah perasaan yang sedang menggelayuti tubuh dan menggerogoti pikiranku.. kedua J tersebut mampu memaksaku untuk tidak perduli dengan sekitar..

Kedua J tersebut mampu menuntunku untuk berfikir buat apa kita selalu peduli dengan orang bila kenyataannya orang yang selama ini kita pikirkan, kita sayangi bahkan kita jadikan bagian dalam hidup malah melukai diri kita?
Kedua J tersebut mampu mengajarkaku cara bersikap masa bodoh, tidak perlulah aku melempar senyum jika hati ku sedang tidak ingin tersenyum..

Allah SWT.. aku tahu sikapku ini salah..aku tahu benar apa yang aku lakukan dengan mendiamkan mereka yang menorehkan rasa sakit dihati adalah salah.
Engkau tak pernah mengajarkan kami untuk mengenal dendam..
Namun ampuni aku Allah, karena kali ini aku mengijinkan ulat-ulat penyakit hati masuk kedalam tubuh dan naluriku..

Sungguh kuat mereka merasukiku hingga lebih dari empat hari 3 malam aku mampu mendiamkan mereka saudaraku..aku lebih mementingkan rasa sakit hati atas ucapannya daripada belajar untuk mengikhlaskan dan menerima penilaian dia kepadaku..ampuni aku yang kali ini tidak mampu menutupi perasaan kecewa yang teramat besar hingga untuk instrospeksi diri sendiripun aku lalai..

Allah Swt..kuatkan hatiku untuk mulai memaafkannya dan kuatkan sugesti dalam hatiku bahwa dia tidak tahu apa yang dia ucapkan, dia tidak tahu bahwa terkadang lida manusia tidak bertulang sehingga ketika mereka menusuk hati sesamanya pun mereka tidak menyadarinya..

Allah Swt.. ampuni aku..ampuni segala sikap dan ucapanku kepada mereka yang akhir-akhir ini diluar kendaliku..ampuni aku Allah Swt..






Ps : untuk kalian kedua saudaraku tersayang A&A ampuni aku yang tidak bisa memberikan contoh baik kepada kalian , hingga kalian merasakan ketidak adilan.
Maafkan kakamu ini yang tidak mengajarkan kalian cara bertutur kata dengan baik hingga kalian tumbuh dengan hujatan,makian dan keluhan..apapun yang terjadi aku tetap sayang kepada kalian.adalah hak kalian untuk memilih percaya atau tidak.
Semoga Allah Swt selalu melindungi kalian.aamiin

No comments:

Post a Comment