Pages

Saturday, August 27, 2022

alangkah lucunya si 'manusia' ini

Pernahkah kalian merasakan perasaan geli yang luar biasa besar kepada seseorang?
Hingga berasa ingin menghantamkan kepala orang tersebut ke dinding atau meja, biar lega dan puas?
.
Ya, saat ini aku sedang merasakan hal tersebut. Jika tidak dalam keadaan sadar, mungkin sudah aku lakukan.
.
Geli melihat sikap dan gaya orang yang amat sangat tidak bisa menghargai orang lain, tidak merasa memiliki salah, bahkan yang ada malah berlaku seolah-olah dialah korban dari sifat bangsatnya.
.
Kali ini aku benar-benar sedang merasa alergi dengan sosoknya (ah lupa, ketika aku menuliskan ini, dia masih ada dalam daftar friend list IG ku).
Kenapa tidak di remove? Oh tidak. Biarkan dia sendiri yang melakukannya, sama seperti ketika dia memilih untuk delete contact whatsapp di saat dia merasa tersakiti dengan ketikanku yang aku anggap logis dan memang fakta.
.
Lucu bukan? Di waktu lain sosok yang sama meminta kepadaku tentang 'apa adanya' dikemas dalam kalimat "Kalau aku salah, tolong tegur aja ya biar tahu dan introspeksi".
Lalu, apakah ketika moment tersebut terjadi, benar melakukan introspeksi?
.
Tentu iya - introspeksi (dalam bentuk delete contact whatsapp)- 
Kocak kan? Engga sih, bukan kocak tetapi blo'on.
.
Jika ada kelas untuk belajar tata krama, sepertinya bisa booking satu slot. Agar tahu bahwa:
1. Ketika kita tidak siap menerima kritik jangan berasa bijak dengan meminta orang untuk mengkritik.
2. Ketika tidak siap menerima kekalahan/kenyataan ketika memberikan tantangan, ya jangan ngide untuk belagak tegar dengan nantangin orang melakukan sesuatu.
3. Dalam hidup kita belajar, bahwa ada dua tipe manusia ketika diberikan tantangan bisa jadi mundur, bisa jadi accepted. Nah loh, mampus ga tuh klo dapet lawan yang nerima tantangan, dan berhasil? *apakah yakin bisa legowo? (Khusus untuk dia, tentu tidak. Yang ada dia akan menulis kisah lain melalui status socmed yang entah umat mana yang dia tuju) 
.
Baru kali ini aku merasakan geli yang begitu hebatnya. Bukan ke amarah tapi lebih ke rasa menggelitik dalam hati yang seolah-olah ingin memaksa tanganku scrool-scrool histori chat whatsapp.
Histori yang berisi alangkah bijak permohonan dia ketika ingin dikoreksi jika salah dan sebagainya.
.
Oh Tuhan...alangkah lucunya makhluk ciptaan Engkau yang satu ini.

No comments:

Post a Comment