Pages

Sunday, December 21, 2014

Aku atau kalian yang ....

ya .. aku yang terlalu sensitif atau kalian yang terlalu tidak memahami perasaanku? pertanyaan ini selalu hadir di dalam hati, otak dan pikiranku. terlebih - lebih di saat aku sedang duduk di tempat kerja.di saat aku seharusnya mesti fokus terhadap kerjaan, fokus terhadap apa yang mestinya aku capai hari ini.
pertanyaan yang sampai saat ini pun belum aku temukan jawabannya. apakah memang aku yang terlalu sensitif atau kah kalian yang memang tidak pernah menghargai perasaanku.. aku tidak perlu memaksa kalian untuk mengerti (karena kalian tidak akan pernah mengerti, kecuali kalau kalian pernah berada di posisi yang sama seperti aku).

setiap kali kalian bercanda menggunakan "kehamilan" sebagai pembahasan, di saat itu pulalah hati kecilku akan merasakan pedih yang mendalam. bukan karena aku merasa tidak mampu membalas becandaan kalian, tetapi karena di dalam hati kecilku selalu menanti kapan aku akan hamil.
bukankah orang bilang semakin di harapkan, akan semakin lama kita menunggu. itu lah salah satu alasan kenapa aslinya aku selalu menghindari pembahasan tentang kehamilan. (hahaha.. dosa besar jika aku percaya hal-hal semacam itu, tapi minimal menghindari pembahasan seputar kehamilan membuatku sedikit mempunyai ruang untuk bernafas dan sedikit membuatku lupa bahwa aku pun sudah sangat menginginkannya.)



terkadang aku pun heran dengan diriku sendiri, bukankah aku telah melalui ini semua selama tiga tahun? namun kenapa masih sakit hati ataupun sedih jika ada yang menanyakan hal-hal semacam ini? (Entahlah..karena mungkin selama tiga tahun ini pula aku tetap menunggu dan menanti).

aku tidak perlu memaksa orang-orang mengerti, karena sejatinya orang biasa (nikah langsung hamil "tanpa proses kosong") memang tidak akan pernah mengerti.
yang ada dalam pikiran mereka adalah memang hal wajar jika setelah menikah, berhubungan badan, sperma keluar di dalam , terjadilah kehamilan (haish vulgar sekali ini)  >> Siapa bilang "bikin" anak susah?


tapi akan berbeda dengan orang-orang sepertiku. melalui waktu-waktu kosong setelah pernikahan , orang-orang seperti ku yang selalu  berharap bulan ini tamu rutin tidak akan datang, hingga aku bisa segera berlari ke apotik membeli testpack *hahaha

semua kembali kepada rencana ALLAH SWT, aku percaya bahwa tanpa adanya kondisi seperti ini mungkin aku tidak akan pernah tahu seberapa sabar nya diriku dan suamiku.
seberapa kuatnya suamiku yang selalu menghiburku siang dan malam untuk membuatku tersenyum setelah sedikit kembali terpuruk, dan seberapa kasih ALLAH SWT begitu nyata untuk kami berdua.  Semoga aku semakin dan selalu kuat dalam mengahadapi segala ujian yang ALLAH berikan.

dan tidak seharunya aku menjadi sebegitu sensitif ketika kalian membahas soal kehamilan di depanku , atau dengan terang-terangan menanyakan kepadaku "sehatkah aku?" atau "suburkah suamiku?", jangan sampai hal-hal seperti ini malah membuat keraguan kepada suamiku atau pada diriku sendiri muncul.
mereka bukan lah orang-orang yang memberiku makan, merawatku ketika aku sakit.jadi tidak seharusnya aku terlalu sensitif dan terluka hanya karena mereka.

masih ada ALLAH yang akan selalu mendampingi orang-orang sepertiku, dan memang dengan ijin ALLAH lah semua terjadi. sehingga apalagi yang harus di lakukan selain berdoa? jika pada kenyataan ikhtiar telah kita tempuh.



Dialah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maha Raja, Yang Mahasuci, Yang Maha sejahtera, Yang Memberikan keamanan, Yang Maha Mengawasi, Yang Maha perkasa,Yang Maha kuasa, Yang memiliki segala keagungan. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana
(Al Hasyr 23 - 24)


hanya kepada ALLAH lah kita harus berserah diri dan berdoa. semoga aku dan suamiku tetap istiqomah dan bersabar dalam menjalani semua rencanaNya. Ya.. harapan itu akan selalu ada dan akan tetap ada dalam diri ku dan suamiku.aamiin

(Pencipta langit dan bumi, dan apabila Dia telah menetapkan suatu urusan, maka Dia hanya mengatakan kepadanya,”Jadilah”, lalu jadilah ia) (QS. Al Baqarah, 2:117).

No comments:

Post a Comment