Pages

Monday, October 4, 2021

Untukmu yang merasa teman

Teruntukmu seseorang yang mengaku sebagai teman, namun sering kali memberikan luka yang terdalam dibanding kan mereka yang jelas telah aku anggap sebagai kawan.

Entah kenapa untuk kesekian kalinya lidahmu menorehkan luka yang sulit aku hapus dari telinga, mata, dan hati. 

Kamu selalu mengatakan bahwa hanya kamulah yang bersedia menjadi temanku, tetapi sikap dan tutur katamu sama sekali tidak mencerminkan bahwa aku adalah teman di dalam hidupmu.

Ini pertama kalinya aku merasakan kekecewaan pada orang di luar lingkaran kehidupan inti.

Jika memang aku hina di matamu, apakah dengan cara selalu merendahkan dan berusaha memancing orang untuk mengetahui kekuranganku adalah hal yang membanggakan untukmu?

Jika iya, bolehkah aku melakukan hal yang sama? 
ah.. tenang saja, aku tidak akan membalasmu dengan gaya rendah seperti yang selama ini kamu lakukan padaku, meskipun aslinya kita sama-sama hina. 

Seperti hari ini, kembali kau rendahkan aku di depan banyak orang tanpa kamu sadari (as always, statement yang selalu kamu jadikan tameng).  

Mungkin kisah hidupku sangatlah luar biasa menarik di matamu, sehingga kamu begitu semangat membahas kehidupanku di depan khalayak umum. 

Yuklah mari duduk bersama, lihat sampai sejauh apa kamu akan bersikap seperti ini, merasa menjadi yang paling memahamiku, mengerti luar dalam hidupku, dan menjadikannya bahan untuk orang menilaiku. It's okay.. Aku yakin akan ada masanya kamu paham apa yang aku rasakan saat ini, hari ini, dan ketika aku menulis ini semua.

No comments:

Post a Comment