Pages

Thursday, March 17, 2011

belajar dari mereka

mereka tertawa lepas, tanpa memperdulikan apa mereka semua paham dengan yang mereka tertawakan...Nanda terus saja berceloteh dan menjabarkan sebuah cerita dengan gaya dia yang khas..Tatapan kagum teman-teman mereka mengiringi setiap untaian kata yang keluar dari bibir nanda..tidak mudah bagi nanda untuk bercerita secara jelas.

Aku merasa damai disini,berada ditengah kerumunan anak-anak yang terlihat tegar tanpa beban..

Nanda masih sibuk bercerita dan sekarang terlihat dia
semangat menyanyikan sebuah lagu dari band kesukaan dia "slank" mungkin bagi orang lain suara nanda sangatlah jauh dari merdu bahkan sumbang dan lebih menegaskan lagi tidak semua orang paham apa yang diucapkan nanda..Ya.Nanda adalah salah satu anggota tetap yang tinggal di asrama ypac,terlahir sedikit 'kurang' beruntung dibanding dengan anak-anak yang lain.. Untuk berpindah tempat,nanda memerluka segenap tenaganya agar dapat membuat kakinya terlempar ke depan baru diikuti dorongan badannya..Mungkin dalam segi fisik,dia kurang beruntung tapi untuk segi kepercayaan diri,dia lebih darilah cukup.Buktinya dia berani bercerita didepan kami yang bisa dibilang orang asing..

Tidak hanya nanda yang berprestasi, ada dini yang juga anggota disini..dini sedikit lebih 'beruntung' dibandingkan dengan nanda..dini gadis belia yang tidak terlalu memerlukan banyak tenaga untuk berpindah tempat,dia memiliki dua pasang kaki yang 'nyaris' sempurna, hanya saja terganjal ketidak sempurnaan pertumbuhan pada bagian bawah kaki.. dini memiliki indera penglihatan yang bisa dibilang 'kurang sempurna' tapi semua itu bukanlah hambatan bagi dia untuk menjalani hidup...dini cenderung lebih pendiam dibandingkan nanda, lebih sering berkutat dengan handphone mininya.entah dia sedang sms_an atau chat..Tp yang pasti,dia tidak sedang bermain game..

sempat tadi aku mengobrol sejenak dengan nindi, bertanya bagaimana bisa dia yang dari luar jawa terdampar disini..dengan lancar dan polos hati dia bercerita bahwa 'keluarga' dia menitipkan dia 'sebentar' disini dan akan 'secepatnya' dijemput untuk dibawa pulang... (dalam hati aku berkata, 'secepatnya?' sedang sudah hampir 10tahun nindi disini)

ketika aku mengetik ini,kulihat nindi masih berkutat dengan handphonenya.. aku begitu kagum melihat dia,dan semakin kagum ketika membaca buku yang selalu dia bawa,berisi kumpulan puisi hasil tulisan dia..

'qaark..qaark..Akhg akhgu ingrinh beghhrli hape barqu..' (ucap seseorang sambil menarik lengan tanganku), terasa begitu sulit dia menyampaikan apa yang dia inginkan kepadaku.

ketika aku tengokkan kepalaku, terlihat nanda sudah berada disampingku, dia berkata padaku ingin membeli hape baru karna hape lama dia jatuh dan rusak karna tergilas kursi rodanya..dia berkata dengan mata berbinar, kalau saja nilai dia ketika ujian nanti bagus,dia akan mendapatkan hadiah hape baru dengan fitur "slank" didalamnya .. janji dari gurunya
aku tersenyum sambil berkata
"nah..karena itu, sekarang nanda mesti rajin belajar, biar nanti pas ujian nilainya seraaaa??? (ucapku dengan akhiran nada pertanyaan, berharap nanda mampu melanjutkan ucapanku)

"tuuushh" (sahut nanda kemudia diikuti gelak tawa dia sendiri)

sekilas aku lihat tetesan liur membasahi kaos hitam yang sedari sore tadi dikenakannya. sungguh pemandangan yang membuatku benar-benar mensyukuri arti hidup dan sebuah "keberuntungan"

sekarang aku duduk diantara mereka, mendengarkan dengan seksama apa yang mereka inginkan. bila ada kesempatan, aku sengaja melirik nindi yang masih berada di samping kiriku, dia masih saja berkutat dengan ponsel dia dan sesekali mendekatkan ponsel kecil itu ke telinga dia. entah apa yang dia dengarkan.. biarpun memiliki kekurangan, tetapi nindi mempunyai prestasi yang sangat membanggakan..dia adalah juara satu pengarang puisi tingkat provinsi di kalangan anak-anak kurang beruntung, sedang nanda juara hitung-menghitung tingkat kota, masih diikuti beberapa anak lainnya yang tinggal di panti ini juga, dan mereka tidak kalah berprestasinya dengan nanda dan nindi... sebuah keadilan yang TUHAN berikan kepada kita sebagai umatnya.

sekarang pelan tapi pasti, terdengar petikan gitar dari timo, seorang pria berusia 16 tahun yang memiliki kekurangan di kaki dan penglihatannya, tetapi dia mampu memainkan gitar dengan baik..sejenak kemudia aku lihat nindi mulai membacakan sebuah puisi, yang dia tujukan kepada semua anak yang bernasib sama seperti mereka.. bahwa "kalau mereka bisa, kenapa kita tidak? biarpun secara fisik kita tidak seberuntung mereka tetapi kita yakin kita mampu berprestasi setara dengan mereka, jangan berkecil hati dan jangan menyerah" sungguh sebuah pengalaman dalam hariku yang benar-benar tidak mampu aku lupakan.. betapa ALLAH SWT memang maha besar dan maha adil.



dengan dua sodaraku yang ikut merasakan apa yang aku rasakan *love u both*




when I listening what he was talking

2 comments: